Airmadidi – Peningkatan akan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, dilakukan pihak RSUD Walanda Maramis. Rumah sakit kebanggaan masyarakat Minahasa Utara ini pun segera memiliki ruang operasi.
“Ruang operasi bulan depan mulai beroperasi,” ujar dr Herman Darmawan selaku Kepala RSUD Walanda Maramis pada beritamanado.com.
Berkaitan dengan itu, aliran listrik menjadi satu diantara prioritas penunjang pengoperasian pelayanan kesehatan. Kegiatan penataan instalasi listrik sekaligus peningkatan daya juga dilakukan pihak rumah sakit. “Kami sudah ajukan permohonan ke PLN untuk melakukan penambahan daya. Memang standar rumah sakit memerlukan sekitar 150 ribu watt, saat ini kami punya sekitar 13 ribu watt,” jelas dr Herman
Terkait dengan ruang operasi, dr Herman mengakui di ruang operasi sebenarnya tidak membutuhkan listrik yang banyak. “Lebih penting sterilitas ruangan. Kalo listrik cuma penerangan, alat anastesi,” kata dr Herman.
Untuk pengembangan rumah sakit di lima sampai sepuluh tahun kedepan, masalah pemadaman listrik paling mengganggu. Untuk RSUD Walanda Maramis, daya listrik disesuaikan jumlah alat dan fasilitas yang ada saat ini.
“Tahun depan kita ada perencanaan penambahan alat kesehatan. Kebetulan juga kita belum pake alat besar, masih pake alat kecil. Bila ada pemadaman, kita punya lampu emergency dan kayaknya pemadaman juga nda lama. Kedepan kita sediakan genset yang besar,” kata dr Herman.
Diakuinya, meteran listrik rumah sakit pernah korslet, dikoordinasikan dengan PLN, petugas PLN datang dan memperbaikinya. “Memang kalo kita tak memahami, listrik terlihat kabel baku ‘cako’, tapi untuk tiap gedung sudah ada pengaman sendiri, jadi so lebih safe (aman) lah,” ujar dr Herman.
Sementara itu, penambahan daya masih di tunggu pihak rumah sakit. Pengajuan pertama yang dilakukan sekitar dua bulan lalu, sempat ditolak pihak PLN, karena menurut dr Herman, PLN tak ada kebijakan tambah daya di Sulut, karena waktu itu ada kekurangan energi.
“Kemudian saya diberitahu bawha pasokan listrik sudah ada dan dimohon ajukan kembali. Pengajuan baru sudah kami berikan, saat ini tinggal menunggu pihak PLN,” tandas dr Herman. (robintanauma)
Airmadidi – Peningkatan akan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, dilakukan pihak RSUD Walanda Maramis. Rumah sakit kebanggaan masyarakat Minahasa Utara ini pun segera memiliki ruang operasi.
“Ruang operasi bulan depan mulai beroperasi,” ujar dr Herman Darmawan selaku Kepala RSUD Walanda Maramis pada beritamanado.com.
Berkaitan dengan itu, aliran listrik menjadi satu diantara prioritas penunjang pengoperasian pelayanan kesehatan. Kegiatan penataan instalasi listrik sekaligus peningkatan daya juga dilakukan pihak rumah sakit. “Kami sudah ajukan permohonan ke PLN untuk melakukan penambahan daya. Memang standar rumah sakit memerlukan sekitar 150 ribu watt, saat ini kami punya sekitar 13 ribu watt,” jelas dr Herman
Terkait dengan ruang operasi, dr Herman mengakui di ruang operasi sebenarnya tidak membutuhkan listrik yang banyak. “Lebih penting sterilitas ruangan. Kalo listrik cuma penerangan, alat anastesi,” kata dr Herman.
Untuk pengembangan rumah sakit di lima sampai sepuluh tahun kedepan, masalah pemadaman listrik paling mengganggu. Untuk RSUD Walanda Maramis, daya listrik disesuaikan jumlah alat dan fasilitas yang ada saat ini.
“Tahun depan kita ada perencanaan penambahan alat kesehatan. Kebetulan juga kita belum pake alat besar, masih pake alat kecil. Bila ada pemadaman, kita punya lampu emergency dan kayaknya pemadaman juga nda lama. Kedepan kita sediakan genset yang besar,” kata dr Herman.
Diakuinya, meteran listrik rumah sakit pernah korslet, dikoordinasikan dengan PLN, petugas PLN datang dan memperbaikinya. “Memang kalo kita tak memahami, listrik terlihat kabel baku ‘cako’, tapi untuk tiap gedung sudah ada pengaman sendiri, jadi so lebih safe (aman) lah,” ujar dr Herman.
Sementara itu, penambahan daya masih di tunggu pihak rumah sakit. Pengajuan pertama yang dilakukan sekitar dua bulan lalu, sempat ditolak pihak PLN, karena menurut dr Herman, PLN tak ada kebijakan tambah daya di Sulut, karena waktu itu ada kekurangan energi.
“Kemudian saya diberitahu bawha pasokan listrik sudah ada dan dimohon ajukan kembali. Pengajuan baru sudah kami berikan, saat ini tinggal menunggu pihak PLN,” tandas dr Herman. (robintanauma)