MANADO – Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota harus menindak tegas perusahaan/individu yang membangun di kawasan Ringroad. Banyak drinase yang tertimbun karena pengerukan galian C di sepanjang jalan Ringroad, namun tidak ada tindakan tegas dari pihak terkait.
Pertanyaannya, apakah tidak adanya tindakan tegas ini karena sudah ada permainan di dalamnya. Padahal, pembangun jalan Ringroad itu telah menelan anggaran yang sangat besar. Apalagi nanti untuk pemeliharaannya tentu butuh dana yang besar. Di saat hujan, air tidak lagi mengikuti alur drinase, tapi telah membuat aliran tersendiri dan mengeruk dan mengikis pinggiran jalan Ringroad. Dipastikan,dalam waktu tak terlalu lama jalur Ringroad akan rusak.
Begitupun dengan terowongan jembatan di Ringroad Teling-Koka Menurut sejumlah warga yang paham dengan konstruksi, terowong tersebut tak lama lagi bakal ambruk, karena rembesan air yang lolos dari penahan tanah telah rapuh, belum ditambah dengan melintasnya kendaraaan berdaya angkut berat yang melintas di kawasan tersebut. Jadi mereka mewanti-wanti agar hati-hati ketika melintasi terowongan tersebut, apalagi bila menjadikannya tempat berteduh di saat hujan.
Diharapkan secepatnya, instansi terkait segera mengantisipasinya sebelum terjadi bencana dan mengawasi Amdal dari sejumlah perusahaan yang mulai tumbuh sumbur membangun di kawasan Ringroad. Banyak drinase yang tertutup, rusak dan sengaja di bongkar.
“Ternyata Ringroad dibuat khusus untuk aktifitas pengerukan tanah,” sindir Paton Liwe, warga yang bermukim di sekitar Ringroad.
Dalam foto longsor diatas, itu terjadi karena perusahaan yang mengeruk dan membongkar kawasan di depanlah yang bertanggung jawab karena alat-alat berat pada waktu itu yang sering lalu lalang. (maiya chinta)
MANADO – Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota harus menindak tegas perusahaan/individu yang membangun di kawasan Ringroad. Banyak drinase yang tertimbun karena pengerukan galian C di sepanjang jalan Ringroad, namun tidak ada tindakan tegas dari pihak terkait.
Pertanyaannya, apakah tidak adanya tindakan tegas ini karena sudah ada permainan di dalamnya. Padahal, pembangun jalan Ringroad itu telah menelan anggaran yang sangat besar. Apalagi nanti untuk pemeliharaannya tentu butuh dana yang besar. Di saat hujan, air tidak lagi mengikuti alur drinase, tapi telah membuat aliran tersendiri dan mengeruk dan mengikis pinggiran jalan Ringroad. Dipastikan,dalam waktu tak terlalu lama jalur Ringroad akan rusak.
Begitupun dengan terowongan jembatan di Ringroad Teling-Koka Menurut sejumlah warga yang paham dengan konstruksi, terowong tersebut tak lama lagi bakal ambruk, karena rembesan air yang lolos dari penahan tanah telah rapuh, belum ditambah dengan melintasnya kendaraaan berdaya angkut berat yang melintas di kawasan tersebut. Jadi mereka mewanti-wanti agar hati-hati ketika melintasi terowongan tersebut, apalagi bila menjadikannya tempat berteduh di saat hujan.
Diharapkan secepatnya, instansi terkait segera mengantisipasinya sebelum terjadi bencana dan mengawasi Amdal dari sejumlah perusahaan yang mulai tumbuh sumbur membangun di kawasan Ringroad. Banyak drinase yang tertutup, rusak dan sengaja di bongkar.
“Ternyata Ringroad dibuat khusus untuk aktifitas pengerukan tanah,” sindir Paton Liwe, warga yang bermukim di sekitar Ringroad.
Dalam foto longsor diatas, itu terjadi karena perusahaan yang mengeruk dan membongkar kawasan di depanlah yang bertanggung jawab karena alat-alat berat pada waktu itu yang sering lalu lalang. (maiya chinta)