Tomohon – Di tengah gencar-gencarnya pemerintah mensosialisasikan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP El) bagi warga yang telah layak ternyata masih ada ribuan penduduk di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara yang belum mengantonginya.
Dari informasi yang dirangkum beritamanado.com, sejak mulai digulirkannya perekaman tersebut dalam beberapa tahun terakhir setidaknya terdapat seribu tujuh ratus atau hampir dua ribu warga yang belum melakukan perekaman KTP El ini.
Menariknya, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tomohon Theo Paat SIP saat dikonfirmasi membantah akan ini. Menurutnya, memang masih ada penduduk yang belum mengantongi KTP El tetapi jumlahnya telah jauh menurun. “Data itu mungkin tahun sebelumnya, memang masih ada tapi tinggal ratusan, sekitar tiga ratusan,” ungkap Paat belum lama ini.
Katanya, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraanya seperti minimnyakesadaran penduduk dalam melakukan perekaman dan hal lainnya. “Nanti setelah ada keperluan baru mereka mau melakukan perekaman. Bahkan ada yang sama sekali tidak mau membuat KTP. Adapun langkah antisipatif kami telah menjemput bola dengan mendatangi kelurahan dan tak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang pentingnya kepemilikan KTP El,” pungkas mantan Kepala Dinas Tata Ruang, Pertamanan dan Persampahan. (Recky Pelealu)
Tomohon – Di tengah gencar-gencarnya pemerintah mensosialisasikan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP El) bagi warga yang telah layak ternyata masih ada ribuan penduduk di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara yang belum mengantonginya.
Dari informasi yang dirangkum beritamanado.com, sejak mulai digulirkannya perekaman tersebut dalam beberapa tahun terakhir setidaknya terdapat seribu tujuh ratus atau hampir dua ribu warga yang belum melakukan perekaman KTP El ini.
Menariknya, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tomohon Theo Paat SIP saat dikonfirmasi membantah akan ini. Menurutnya, memang masih ada penduduk yang belum mengantongi KTP El tetapi jumlahnya telah jauh menurun. “Data itu mungkin tahun sebelumnya, memang masih ada tapi tinggal ratusan, sekitar tiga ratusan,” ungkap Paat belum lama ini.
Katanya, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraanya seperti minimnyakesadaran penduduk dalam melakukan perekaman dan hal lainnya. “Nanti setelah ada keperluan baru mereka mau melakukan perekaman. Bahkan ada yang sama sekali tidak mau membuat KTP. Adapun langkah antisipatif kami telah menjemput bola dengan mendatangi kelurahan dan tak henti-hentinya melakukan sosialisasi tentang pentingnya kepemilikan KTP El,” pungkas mantan Kepala Dinas Tata Ruang, Pertamanan dan Persampahan. (Recky Pelealu)