Manado, BeritaManado.com — Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura bekerjasama dengan Unsrat menggelar Focus Group Discussion dan Kuliah Umum, di ruang sidang Fakultas Hukum Unsrat, Senin (20/11/2017).
FGD digelar dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia Singapura di tahun 2017, dan sekaligus menggalang kemitraan yang saling menguntungkan.
FGD dibuka oleh Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA, turut hadir Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakilkan oleh Asisten 1 Pemerintahan Provinsi Sulut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, Education and Culture Attache KBRI Singapura, Aisyah Endah Palupi.
“50 tahun berdirinya Asean sebutan RISING 50 membawa makna kemitraan dalam bidang ekonomi, keamanan, budaya, sosial, dan etika. Dimana Singapura menjadi investor asing terbesar di Indonesia yang tidak hanya melihat perusahaan besar tetapi juga perusahaan menengah, dan usaha kecil,” kata Ellen Kumaat, dalam sambutannya
Menurut, Ellen Kumaat, Indonesia maupun Singapura dari segi perdagangan merupakan mitra penting dalam bekerjasama.
Baik pengembangan destinasi gabungan, wisata, kapal pesiar, dan investasi infrastruktur untuk 10 destinasi bagian yang difokuskan untuk Belitung, Lombok, dan Sulut.
“Bukan rahasia lagi Kecanggihan Singapura dalam dunia bisnis, dengan didukung SDM berpendidikan unggul. Karena itu kerjasama pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu fungsi kemitraan, sehingga Unsrat sangat menyambut baik peluang ini,” terang Ellen Kumaat.
Sementara itu, Ketua Panitia Dr Natalia Lana Lengkong, SH MH mengucapkan terimakasih kepada KBRI Singapura boleh hadir, dan menggelar FGD.
“Kiranya FGD kali ini akan mendapatkan gagasan keputusan yang realistis, untuk wilayah Indonesia dimana jaringan dan kolaborasi semakin diperkuat,” ujar Natalia Lengkong.
(Anes Tumengkol)
Manado, BeritaManado.com — Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura bekerjasama dengan Unsrat menggelar Focus Group Discussion dan Kuliah Umum, di ruang sidang Fakultas Hukum Unsrat, Senin (20/11/2017).
FGD digelar dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia Singapura di tahun 2017, dan sekaligus menggalang kemitraan yang saling menguntungkan.
FGD dibuka oleh Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA, turut hadir Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakilkan oleh Asisten 1 Pemerintahan Provinsi Sulut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, Education and Culture Attache KBRI Singapura, Aisyah Endah Palupi.
“50 tahun berdirinya Asean sebutan RISING 50 membawa makna kemitraan dalam bidang ekonomi, keamanan, budaya, sosial, dan etika. Dimana Singapura menjadi investor asing terbesar di Indonesia yang tidak hanya melihat perusahaan besar tetapi juga perusahaan menengah, dan usaha kecil,” kata Ellen Kumaat, dalam sambutannya
Menurut, Ellen Kumaat, Indonesia maupun Singapura dari segi perdagangan merupakan mitra penting dalam bekerjasama.
Baik pengembangan destinasi gabungan, wisata, kapal pesiar, dan investasi infrastruktur untuk 10 destinasi bagian yang difokuskan untuk Belitung, Lombok, dan Sulut.
“Bukan rahasia lagi Kecanggihan Singapura dalam dunia bisnis, dengan didukung SDM berpendidikan unggul. Karena itu kerjasama pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu fungsi kemitraan, sehingga Unsrat sangat menyambut baik peluang ini,” terang Ellen Kumaat.
Sementara itu, Ketua Panitia Dr Natalia Lana Lengkong, SH MH mengucapkan terimakasih kepada KBRI Singapura boleh hadir, dan menggelar FGD.
“Kiranya FGD kali ini akan mendapatkan gagasan keputusan yang realistis, untuk wilayah Indonesia dimana jaringan dan kolaborasi semakin diperkuat,” ujar Natalia Lengkong.
(Anes Tumengkol)