MANADO – Dari sejumlah prestasi ketahanan pangan yang diraih
Sulawesi Utara, ternyata kondisi di lapangan belum memadai. Buktinya sejumlah restoran di kota Manado masih bergantung pada pasokan bahan baku seperti ayam, bawang, telur dan cabe merah masih bergantung pada importir dari luar daerah.
“Kami masih pasok ayam dan telur dari luar, pasar lokal belum menyanggupi kapasitas permintaan kami yang tinggi, bila ada pasar lokal yang menyanggupi, kami akan merasa terbantu,” ujar salah seorang pengelolah restoran besar di Manado yang meminta namanya dirahasiakan, Minggu (10/04).
Hal ini jelas berbanding terbalik dengan prestasi yang diraih pemerintah Sulut melalui penghargaan Ketahanan Pangan Nasional. (mois)
MANADO – Dari sejumlah prestasi ketahanan pangan yang diraih
Sulawesi Utara, ternyata kondisi di lapangan belum memadai. Buktinya sejumlah restoran di kota Manado masih bergantung pada pasokan bahan baku seperti ayam, bawang, telur dan cabe merah masih bergantung pada importir dari luar daerah.
“Kami masih pasok ayam dan telur dari luar, pasar lokal belum menyanggupi kapasitas permintaan kami yang tinggi, bila ada pasar lokal yang menyanggupi, kami akan merasa terbantu,” ujar salah seorang pengelolah restoran besar di Manado yang meminta namanya dirahasiakan, Minggu (10/04).
Hal ini jelas berbanding terbalik dengan prestasi yang diraih pemerintah Sulut melalui penghargaan Ketahanan Pangan Nasional. (mois)