MITRA, BeritaManado.com – Dinilai menyimpang dan tidak sesuai dengan petunjuk teknis atau ketentuan yang berlaku, pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan disoroti sejumlah masyarakat di Kecamatan Pasan, Minahasa Tenggara (Mitra).
Menurut penuturan warga saat pelaksanaan reses anggota DPRD Mitra dari daerah pemilihan (Dapil) dua, Kamis (23/4/2015), DAK yang seharusnya swakelolah atau dikelolah pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, justru faktanya tidak demikian.
“Menurut kami ada yang tak sesuai, baik dalam realisasi maupun pengelolaan kegiatan tersebut. Ini yang sejak lama ingin kami sampaikan ke para anggota dewan. Sebanarnya swakelolah itu seperti apa,” tanya sejumlah warga.
Sementara itu, salah satu anggota DPRD Mitra Vocke Ompi, sempat berang dengan adanya nada-nada sumbang dari masyarakat terkait pengelolaan DAK pendidikan.
Politisi PDIP ini menegaskan, pemerintah saat ini sudah sangat serius untuk meningkatkan sektor pendidikan, khususnya dalam penyediaan fasilitas.
Namun demikian menurut dia, apabilah ada masyarakat yang secara kasat mata melihat ketidak beresan kegiatan DAK, agar melaporkannya ke pihak yang berkompeten.
“Saya minta ini dilaporkan, masyarakat jangan hanya diam, harus terlibat untuk mengawasi,” kata Vocke.
Ia pun berjanji kepada masyarakat akan menelusuri sekaligus menyelesaikan dugaan penyelewengan tersebut. “Kepsek jangan takut, laporkan jika benar ada penyelewengan DAK,” tukas Ompi.
Senada disampaikan anggota DPRD Mitra lainnya Nolly Langigi. Menurutnya, anggaran DAK jangan sampai disalahgunakan atau diselewengkan dengan alasan apa pun.
“Anggaran seperti pendidikan tak bisa diutak-atik, jadi laporkan jika ada penyelewengan, khususnya bagi kepala-kepala sekolah jangan takut untuk melaporkan,” aiak ketua komisi C ini. (ruland sandag)