Tondano – Nama Benteng Moraya sudah terkenal dan tidak asing lagi di telinga masyarakat Minahasa dan Sulawesi Utara. Namun sepertinya nama itu perlu dipertimbangkan untuk dirubah.
Pasalnya, menurut salah satu Tokoh Nasional Remi Silado bahwa ada yang keliru dengan nama Benteng Moraya. Dalam sebuah acara di Manado beberapa waktu lalu, Remi mengatakan ada banyak kesalahan bahasa di Minahasa dan salah satunya adalah nama Benteng Moraya.
“Kata Moraya sendiri merupakan serapan dari bahasa Spanyol (la Muralla) yang artinya benteng. Jadi dengan nama yang ada yaitu Benteng Moraya artinya benteng benteng. Ini kelihatannya sepele, namun pemerintah sebaiknya meninjau ulang nama objek wisata kebanggaan Minaasa dan Sulut itu,” kata Remi.
Senada dengan hal itu Pengamat Pariwisata Sulut Dr Drevy Malalantang SSi SE MPd kepada BeritaManado.com, Sabtu (14/5/2016) sore mengatakan bahwa kalau sesuatu yang keliru sebaiknya diluruskan.
“Jangan kita dibuat malu oleh wisatawan mancanegara yang datang ke Minahasa. Bisa saja suatu saat wisatawan Spanyol atau Eropa berkunjung dan menertawakan nama objek wisata tersebut karena terdengar lucu jika disebut. Jadi pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa memikirkan hal ini,” jelas Drevy. (frangkiwullur)
Tondano – Nama Benteng Moraya sudah terkenal dan tidak asing lagi di telinga masyarakat Minahasa dan Sulawesi Utara. Namun sepertinya nama itu perlu dipertimbangkan untuk dirubah.
Pasalnya, menurut salah satu Tokoh Nasional Remi Silado bahwa ada yang keliru dengan nama Benteng Moraya. Dalam sebuah acara di Manado beberapa waktu lalu, Remi mengatakan ada banyak kesalahan bahasa di Minahasa dan salah satunya adalah nama Benteng Moraya.
“Kata Moraya sendiri merupakan serapan dari bahasa Spanyol (la Muralla) yang artinya benteng. Jadi dengan nama yang ada yaitu Benteng Moraya artinya benteng benteng. Ini kelihatannya sepele, namun pemerintah sebaiknya meninjau ulang nama objek wisata kebanggaan Minaasa dan Sulut itu,” kata Remi.
Senada dengan hal itu Pengamat Pariwisata Sulut Dr Drevy Malalantang SSi SE MPd kepada BeritaManado.com, Sabtu (14/5/2016) sore mengatakan bahwa kalau sesuatu yang keliru sebaiknya diluruskan.
“Jangan kita dibuat malu oleh wisatawan mancanegara yang datang ke Minahasa. Bisa saja suatu saat wisatawan Spanyol atau Eropa berkunjung dan menertawakan nama objek wisata tersebut karena terdengar lucu jika disebut. Jadi pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Minahasa memikirkan hal ini,” jelas Drevy. (frangkiwullur)