Tomohon – Rasa nasionalisme serta kebangsaan dari Cherly Mantiri, salah satu anggota DPRD Kota Tomohon layak untuk dipertanyakan. Pasalnya, legislator dari Partai Hanura ini masuk ruang seakan tak mempedulikan seluruh hadirin yang sementara dan sedang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat digelarnya sidang paripurna HUT Kota Tomohon Jumat, 27 Januari 2012 lalu.
Spontan saja hal ini langsung mengundang kritik dari sejumlah toko masyarakat yang kebetulan hadir. “Dimana rasa dan wawasan serta nilai kebangsaan dari anggota dewan seperti itu. Dan hal tersebut sangat disesali dan layak untuk dipertanyakan. Bisa saja sudah luntur,” ujar Piet Liuw.
Dikatakan mantan anggota DPRD Minahasa tiga periode ini, sikap-sikap seperti ini menjadi preseden buruk terhadap Kota Tomohon. “Harusnya dia (Cherly Mantiri, red) tahu, bahwa Indonesia Raya sementara dikumandangkan harus berhenti dan jangan masuk dulu masuk. Harus ada tindakan dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Tomohon berupa teguran keras kepada yang bersangkutan. Apalagi dirinya adalah ketua fraksi,” ujar Liuw yang diiyakan Drs Edison P Rumajar SH.
Terkait hal tersebut, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Tomohon Ladies Turang SE saat dimintai tanggapannya mengatakan akan mengkonfirmasi dulu hal tersebut kepada Mantiri. “Berhubung saya tidak melihat langsung kejadian tersebut, kita akan konfirmasi dulu kepada yang bersangkutan,” ungkap legislator Partai Golkar ini.
Sementara itu, Mantiri yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Tomohon ini saat dikonfirmasi berdalih bahwa dirinya tidak memperhatikan jika pada saat itu sedang dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Malah terkesan menyalahkan salah seorang staf di sekretariat. “Pada saat tiba di sini (Kantor DPRD Kota Tomohon, red) salah seorang pegawai di sekretariat meminta saya agar cepat-cepat masuk ke dalam ruang sidang paripurna. Sebab menurutnya, tinggal saya yang belum hadir. Maka saya masuk, tapi pas di tempat duduk, saya baru sadar kalau lagu kebangsaan Indonesia Raya sementara dinyanyikan,” tukas Mantiri yang juga Ketua Fraksi Gerakan Nurani Rakyat ini. (iker)
Tomohon – Rasa nasionalisme serta kebangsaan dari Cherly Mantiri, salah satu anggota DPRD Kota Tomohon layak untuk dipertanyakan. Pasalnya, legislator dari Partai Hanura ini masuk ruang seakan tak mempedulikan seluruh hadirin yang sementara dan sedang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya saat digelarnya sidang paripurna HUT Kota Tomohon Jumat, 27 Januari 2012 lalu.
Spontan saja hal ini langsung mengundang kritik dari sejumlah toko masyarakat yang kebetulan hadir. “Dimana rasa dan wawasan serta nilai kebangsaan dari anggota dewan seperti itu. Dan hal tersebut sangat disesali dan layak untuk dipertanyakan. Bisa saja sudah luntur,” ujar Piet Liuw.
Dikatakan mantan anggota DPRD Minahasa tiga periode ini, sikap-sikap seperti ini menjadi preseden buruk terhadap Kota Tomohon. “Harusnya dia (Cherly Mantiri, red) tahu, bahwa Indonesia Raya sementara dikumandangkan harus berhenti dan jangan masuk dulu masuk. Harus ada tindakan dari Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Tomohon berupa teguran keras kepada yang bersangkutan. Apalagi dirinya adalah ketua fraksi,” ujar Liuw yang diiyakan Drs Edison P Rumajar SH.
Terkait hal tersebut, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Tomohon Ladies Turang SE saat dimintai tanggapannya mengatakan akan mengkonfirmasi dulu hal tersebut kepada Mantiri. “Berhubung saya tidak melihat langsung kejadian tersebut, kita akan konfirmasi dulu kepada yang bersangkutan,” ungkap legislator Partai Golkar ini.
Sementara itu, Mantiri yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Tomohon ini saat dikonfirmasi berdalih bahwa dirinya tidak memperhatikan jika pada saat itu sedang dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Malah terkesan menyalahkan salah seorang staf di sekretariat. “Pada saat tiba di sini (Kantor DPRD Kota Tomohon, red) salah seorang pegawai di sekretariat meminta saya agar cepat-cepat masuk ke dalam ruang sidang paripurna. Sebab menurutnya, tinggal saya yang belum hadir. Maka saya masuk, tapi pas di tempat duduk, saya baru sadar kalau lagu kebangsaan Indonesia Raya sementara dinyanyikan,” tukas Mantiri yang juga Ketua Fraksi Gerakan Nurani Rakyat ini. (iker)