Bitung – Komisi B DPRD Kota Bitung menggelar pertemuan dengan sejumlah kepala SKPD untuk membahas monitoring harga barang kebutuhan pokok (Bapok) dan LPG 3 Kg di pasaran, Selasa (7/6/2016).
Rapat itu dipimpin Ketua Komisi B DPRD Kota Bitung, Ahmad Syafrudin Ila, Wakil Ketua, Robby Lahamendu serta anggota Komisi B, Erwin Wurangian Sekretaris, Stenly pangalila, Ronny Boham, Juliwati Suawa, Julitje Maringka, Jantje lambey, Tonny Yunus dan Keegen Kojoh.
Menurut Ahmad, rapat itu menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait tabung LPG 3 Kg yang harganya sering berubah-ubah terlebih menjelang hari raya. Serta harga Bapok yang naik menjelang hari raya.
Menurut Kadis ESDM Pemkot Bitung, Herry Benyamin, harga Het LPG ukuran 3 Kg di pangkalan adalah Rp18 ribu dan harga yang melonjak tinggi biasanya di warung-warung yang membeli dari pangkalan yang nakal.
“Tindakan tegas dari pihak kami telah kami laksanakan dengan mencabut ijin dari pangkal tersebut, dan pihak kami terus melaksanakan pengawasan terhadap para pangkalan yang menjadi penyalur LPG 3 Kg agar menyalurkan sesuai dengan ketentuan,” jelas Herry.
Kadis Perindag Pemkot Bitung, Benny Lontoh mengatakan, pihaknya sedang melaksanakan oengawasan terbalik harga dan ketersedian Bapok di pasar.
“Yang dimaksud dengan pengawasan terbalik adalah kami tidak lagi mengawasi distributor, tapi kami mengawasi penyalur sehingga dapat mengawasi apakah benar-benar pihak distributor menyalurkan bahan tersebut dengan benar ataukah mereka menyimpan stok yang akan mengakibatkan bahan menjadi langkah dan terjadi lonjakan harga yang signifikan sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat,” jelasnya.
Komisi B DPRD Kota Bitung menghimbau pihak Pemkot terus melakukan pengawasan agar menjelang hari raya Idul Fitri stok Bapok tetap tersedia.(abinenobm)
Bitung – Komisi B DPRD Kota Bitung menggelar pertemuan dengan sejumlah kepala SKPD untuk membahas monitoring harga barang kebutuhan pokok (Bapok) dan LPG 3 Kg di pasaran, Selasa (7/6/2016).
Rapat itu dipimpin Ketua Komisi B DPRD Kota Bitung, Ahmad Syafrudin Ila, Wakil Ketua, Robby Lahamendu serta anggota Komisi B, Erwin Wurangian Sekretaris, Stenly pangalila, Ronny Boham, Juliwati Suawa, Julitje Maringka, Jantje lambey, Tonny Yunus dan Keegen Kojoh.
Menurut Ahmad, rapat itu menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait tabung LPG 3 Kg yang harganya sering berubah-ubah terlebih menjelang hari raya. Serta harga Bapok yang naik menjelang hari raya.
Menurut Kadis ESDM Pemkot Bitung, Herry Benyamin, harga Het LPG ukuran 3 Kg di pangkalan adalah Rp18 ribu dan harga yang melonjak tinggi biasanya di warung-warung yang membeli dari pangkalan yang nakal.
“Tindakan tegas dari pihak kami telah kami laksanakan dengan mencabut ijin dari pangkal tersebut, dan pihak kami terus melaksanakan pengawasan terhadap para pangkalan yang menjadi penyalur LPG 3 Kg agar menyalurkan sesuai dengan ketentuan,” jelas Herry.
Kadis Perindag Pemkot Bitung, Benny Lontoh mengatakan, pihaknya sedang melaksanakan oengawasan terbalik harga dan ketersedian Bapok di pasar.
“Yang dimaksud dengan pengawasan terbalik adalah kami tidak lagi mengawasi distributor, tapi kami mengawasi penyalur sehingga dapat mengawasi apakah benar-benar pihak distributor menyalurkan bahan tersebut dengan benar ataukah mereka menyimpan stok yang akan mengakibatkan bahan menjadi langkah dan terjadi lonjakan harga yang signifikan sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat,” jelasnya.
Komisi B DPRD Kota Bitung menghimbau pihak Pemkot terus melakukan pengawasan agar menjelang hari raya Idul Fitri stok Bapok tetap tersedia.(abinenobm)