Partai Demokrat (ist), insert: Stenly Suwuh
Manado – Sebagai fraksi pemilik kursi terbanyak di Lembaga DPRD Kota Manado, ternyata bukan menjadi modal yang kuat bagi Fraksi Demokrat memboyong banyak kursi saat pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) beberapa waktu lalu.
Pasalnya, Fraksi Demokrat yang beranggotakan 9 personil tersebut hanya mampu meraih 2 kursi pimpinan AKD yakni ketua Komisi A yang ditempati oleh Royke Anter dan sekretaris Komisi B dijabat Jimmy Sangkay.
Padahal, dalam pemilihan pimpinan AKD, 14 kursi yang diperebutkan yakni 12 kursi pimpinan komisi dan 2 kursi pimpinan Badan Pembentuk Perda Kota (BPPK) yang dahulunya bernama Badan Legislasi (Baleg).
Hasil tersebut oleh kader Demokrat Kota Manado Stenly Suwuh merupakan tamparan bagi partai berlambang bintang mercy itu. Bahkan, hal itu disebut kegagalan mutlak yang disebabkan adanya intervensi.
“Saya sebagai kader menilai hasil yang diraih Fraksi Demokrat adalah sebuah tamparan yang memalukan. Sebagai pemilik kursi terbanyak di dewan, hanya mendapat 2 jabatan pimpinan di AKD. Tapi saya maklumi karena banyaknya intervensi ketua DPD Demokrat Sulut yang menyebabkan kegagalan itu,” kata Suwuh yang juga wakil ketua DPC Demokrat Kota Manado.
Kepada Beritamanado.com, Ia pun mengakui, sangat sulit bagi rekan-rekannya yang saat ini duduk di lembaga DPRD Manado dan pengurus DPC untuk mengambil langkah kreatif karena terus dibayang-bayangi oleh pimpinan DPD Sulut.
“Setahu saya, ketua DPD Demokrat selalu mengintervensi keputusan DPC. Jadi agak sulit mereka kreatif dan mengambil keputusan sendiri. Dan lihat saja hasilnya sekarang. Apalagi ketua DPD hanya pilih kasih,” ketusnya.
Suwuh pun berharap, jumlah kursi pimpinan AKD akan bertambah, ketika pemilihan pimpinan AKD Badan Kehormatan (BK) yang akan dilaksanakan pekan depan.
“Setidaknya di pemilihan BK, Demokrat ketambahan kursi pimpinan. Alangkah baiknya jika Demokrat mampu mengambil posisi ketua BK. Supaya hanya Demokrat yang memiliki 2 kursi ketua di AKD, walaupun hanya 3 kursi jika dihitung keseluruhannya,” tegasnya. (leriandokambey)
Partai Demokrat (ist), insert: Stenly Suwuh
Manado – Sebagai fraksi pemilik kursi terbanyak di Lembaga DPRD Kota Manado, ternyata bukan menjadi modal yang kuat bagi Fraksi Demokrat memboyong banyak kursi saat pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) beberapa waktu lalu.
Pasalnya, Fraksi Demokrat yang beranggotakan 9 personil tersebut hanya mampu meraih 2 kursi pimpinan AKD yakni ketua Komisi A yang ditempati oleh Royke Anter dan sekretaris Komisi B dijabat Jimmy Sangkay.
Padahal, dalam pemilihan pimpinan AKD, 14 kursi yang diperebutkan yakni 12 kursi pimpinan komisi dan 2 kursi pimpinan Badan Pembentuk Perda Kota (BPPK) yang dahulunya bernama Badan Legislasi (Baleg).
Hasil tersebut oleh kader Demokrat Kota Manado Stenly Suwuh merupakan tamparan bagi partai berlambang bintang mercy itu. Bahkan, hal itu disebut kegagalan mutlak yang disebabkan adanya intervensi.
“Saya sebagai kader menilai hasil yang diraih Fraksi Demokrat adalah sebuah tamparan yang memalukan. Sebagai pemilik kursi terbanyak di dewan, hanya mendapat 2 jabatan pimpinan di AKD. Tapi saya maklumi karena banyaknya intervensi ketua DPD Demokrat Sulut yang menyebabkan kegagalan itu,” kata Suwuh yang juga wakil ketua DPC Demokrat Kota Manado.
Kepada Beritamanado.com, Ia pun mengakui, sangat sulit bagi rekan-rekannya yang saat ini duduk di lembaga DPRD Manado dan pengurus DPC untuk mengambil langkah kreatif karena terus dibayang-bayangi oleh pimpinan DPD Sulut.
“Setahu saya, ketua DPD Demokrat selalu mengintervensi keputusan DPC. Jadi agak sulit mereka kreatif dan mengambil keputusan sendiri. Dan lihat saja hasilnya sekarang. Apalagi ketua DPD hanya pilih kasih,” ketusnya.
Suwuh pun berharap, jumlah kursi pimpinan AKD akan bertambah, ketika pemilihan pimpinan AKD Badan Kehormatan (BK) yang akan dilaksanakan pekan depan.
“Setidaknya di pemilihan BK, Demokrat ketambahan kursi pimpinan. Alangkah baiknya jika Demokrat mampu mengambil posisi ketua BK. Supaya hanya Demokrat yang memiliki 2 kursi ketua di AKD, walaupun hanya 3 kursi jika dihitung keseluruhannya,” tegasnya. (leriandokambey)