RATAHAN – Lahan produktif tanaman padi di Minahasa Tenggara (Mitra) kini sangat menjanjikan. Untuk memback-up swasembada pangan di daerah ini. Kepala Distanak (Dinas Pertanian dan Peternakan) Mitra, Ir Adrianus B. Tinungki, menyampaikan bahwa untuk lahan produktif padi di daerah ini sebesar 4.416 hektare, yang menghasilkan 5 ton beras per 3 bulan masa panen.
Lahan produktif tersebut, sangatlah menunjang dengan adanya program pemerintah pusat mengenai swasembada pangan yang akan di galakkan di daerah Minahasa Tenggara ini.
”Lahan produktif padi di Mitra saat ini telah mengalami peningkatan. Kalau di tahun kemarin, produktifitas padi hanya 3 persen, untuk tahun ini naik 2
persen sehingga menjadi 5 persen untuk penghasilan lahan produktif padi tersebut. Ini suatu hal yang sangat menjanjikan bagi daerah ini, dalam menuju daerah Swasembada Pangan,’’ terangnya.
Dengan adanya BBI (Balai Benih Padi) yang akan dioprasikan, maka sangatlah menguntungkan bagi petani padi untuk mengambil benih padi yang unggul dari daerah sendiri.
‘’Kami juga telah di berikan target dari dinas provinsi, untuk tahun depan tergetnya harus mencapai 7 persen. Dan kami tetap optimis akan mencapai target tersebut,’’ pungkas Tinungki. (har)
RATAHAN – Lahan produktif tanaman padi di Minahasa Tenggara (Mitra) kini sangat menjanjikan. Untuk memback-up swasembada pangan di daerah ini. Kepala Distanak (Dinas Pertanian dan Peternakan) Mitra, Ir Adrianus B. Tinungki, menyampaikan bahwa untuk lahan produktif padi di daerah ini sebesar 4.416 hektare, yang menghasilkan 5 ton beras per 3 bulan masa panen.
Lahan produktif tersebut, sangatlah menunjang dengan adanya program pemerintah pusat mengenai swasembada pangan yang akan di galakkan di daerah Minahasa Tenggara ini.
”Lahan produktif padi di Mitra saat ini telah mengalami peningkatan. Kalau di tahun kemarin, produktifitas padi hanya 3 persen, untuk tahun ini naik 2
persen sehingga menjadi 5 persen untuk penghasilan lahan produktif padi tersebut. Ini suatu hal yang sangat menjanjikan bagi daerah ini, dalam menuju daerah Swasembada Pangan,’’ terangnya.
Dengan adanya BBI (Balai Benih Padi) yang akan dioprasikan, maka sangatlah menguntungkan bagi petani padi untuk mengambil benih padi yang unggul dari daerah sendiri.
‘’Kami juga telah di berikan target dari dinas provinsi, untuk tahun depan tergetnya harus mencapai 7 persen. Dan kami tetap optimis akan mencapai target tersebut,’’ pungkas Tinungki. (har)