Minut, BeritaManado.com – Anjloknya harga kopra menjadi momok bagi masyarakat Sulawesi Utara, khususnya petani Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Kondisi ini dikawatirkan anggota DPRD Minut Denny Sompie SE, bisa mengancam kesejahteraan petani kelapa sehingga perlu dicarikan solusi baru berupa pengelolaan produk turunan kelapa, misalnya limbah asap tempurung.
“Berbasis pada usaha pembuatan arang tempurung, telah dikembangkan sebuah inovasi pemanfaatan asap menjadi produk cair yang berguna dan harga jual lumayan tinggi,” ujar Denny Sompie di sela-sela pelatihan pembuatan arang tampurung, di Desa Winuri Kecamatan Likupang Timur, Selasa (10/7/2018).
Harga produk asap cair di pasaran kini dijual senilai Rp300-400 ribu per liter, dimana kegunaannya sebagai bahan pengawet alami, diantaranya pengawet bahan pangan atau non pangan, penggumpal dan penghilang bau karet, sumber energi bio-oil, serta pewarna pada industri karet dan plastik.
Melihat peluang tersebut, Sompie memastikan akan berjuang mengawal aspirasi masyarakat sehingga pemerintah boleh membeli alat pengelolah asap cair pada APBD Perubahan tahun ini.
“Desa Winuri bisa menjadi pilot project dari proses pengolahan asap cair dari hasil pembakaran tempurung kelapa. Dengan harapan, usaha ini nantinya bisa berkembang dan mendatangkan keuntungan bagi seluruh petani kelapa di Minahasa Utara,” pungkasnya.
Pelatihan pembuatan arang tampurung di Desa Winuri turut dihadiri Asisten II Pemkab Minut Drs Allan Mingkid, Kepala Dinas Perindustrian Minut Royke Kodoati, Hukum Tua Desa Winuri Shinta Kasso serta masyarakat setempat.
(Finda Muhtar)
Minut, BeritaManado.com – Anjloknya harga kopra menjadi momok bagi masyarakat Sulawesi Utara, khususnya petani Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Kondisi ini dikawatirkan anggota DPRD Minut Denny Sompie SE, bisa mengancam kesejahteraan petani kelapa sehingga perlu dicarikan solusi baru berupa pengelolaan produk turunan kelapa, misalnya limbah asap tempurung.
“Berbasis pada usaha pembuatan arang tempurung, telah dikembangkan sebuah inovasi pemanfaatan asap menjadi produk cair yang berguna dan harga jual lumayan tinggi,” ujar Denny Sompie di sela-sela pelatihan pembuatan arang tampurung, di Desa Winuri Kecamatan Likupang Timur, Selasa (10/7/2018).
Harga produk asap cair di pasaran kini dijual senilai Rp300-400 ribu per liter, dimana kegunaannya sebagai bahan pengawet alami, diantaranya pengawet bahan pangan atau non pangan, penggumpal dan penghilang bau karet, sumber energi bio-oil, serta pewarna pada industri karet dan plastik.
Melihat peluang tersebut, Sompie memastikan akan berjuang mengawal aspirasi masyarakat sehingga pemerintah boleh membeli alat pengelolah asap cair pada APBD Perubahan tahun ini.
“Desa Winuri bisa menjadi pilot project dari proses pengolahan asap cair dari hasil pembakaran tempurung kelapa. Dengan harapan, usaha ini nantinya bisa berkembang dan mendatangkan keuntungan bagi seluruh petani kelapa di Minahasa Utara,” pungkasnya.
Pelatihan pembuatan arang tampurung di Desa Winuri turut dihadiri Asisten II Pemkab Minut Drs Allan Mingkid, Kepala Dinas Perindustrian Minut Royke Kodoati, Hukum Tua Desa Winuri Shinta Kasso serta masyarakat setempat.
(Finda Muhtar)