Manado, BeritaManado.com – Rivio Pangemanan (21 tahun), pemuda asal kelurahan Kumelembuai, kota Tomohon.
Bermodalkan ijazah SMA yang di milikinya, ia datang ke kota Manado untung mengadu nasib.
Marketing! Profesi yang di dapat nya di salah satu perusahaan di kota Manado.
“Kita datang cari kerja di Manado lantaran kita suka rasa bagimana itu dunia kerja, bagimana depe rasa ja trima doi dari hasil sandiri,” jelas Rivio Pangemanan dengan dialeg Manado asli kepada BeritaMando.com, Jumat (25/5/2018).
Memilih berprofesi sebagai marketing tentu memiliki banyak tantangan, baik dari segi marketing itu sendiri bahkan keluarga.
Pemuda yang memiliki impian untuk mendapat penghasilan yang lebih ini sangat berharap melalaui profesi yang di tekuninya saat ini.
“Kita suka kerja sebagai marketing lantaran kita suka gaji yang lebeh, kita nemau cuma mo terikat dengan yang namanya gaji UMP,” tambah Rivio.
Sempat setahun merasakan bangku kuliah di salah satu universitas ternama di Sulawesi Utara, Rivio memutuskan untuk berhenti karena kekurangan dana. Dengan kedua orang tua yang hanya berprofesi sebagai petani, Rivio pun tak ingin memaksakan dirinya untuk lanjut kuliah karena dipikirnya akan lebih membebani kedua orang tua dengan biaya-biaya kuliah yang bisa dibilang cukup mahal.
“Kita suka skali mo kuliah, cuma untuk skarang kita mo fokus dulu cari doi for mo bantu kita pe orang tua, nanti kalu Tuhan berkenan memberikan kelebihan, itu boleh kita tabung for mo kase trus kita pe kuliah nanti,” tandas Rivio.
Enam bulan sudah, pemuda ini datang di Manado dan dirasanya telah menerima gaji yang cukup.
“Kita so 6 bulan kerja sebagai marketing, tapi kita nanti ada rasa kita pe hasil setelah dua bulan kerja, sebelum itu memang belum pernah trima doi, tapi kita nda putus asa lantaran kita so lia kita pe teman-teman yang so berpenghasilan puluhan jutah,” tukas Rivio.
Dunia kerja, adalah wadah untuk mengujih kedewasaan serta keterampilan, apapun profesi yang di tekuni lakukan itu semaksimal mungkin sehingga hasil yang akan di tuai tentu akan maksimal pula.
“Knowing is not enough we must apply, willing is not enough we must do.”
(Ryan Lombogia)
Manado, BeritaManado.com – Rivio Pangemanan (21 tahun), pemuda asal kelurahan Kumelembuai, kota Tomohon.
Bermodalkan ijazah SMA yang di milikinya, ia datang ke kota Manado untung mengadu nasib.
Marketing! Profesi yang di dapat nya di salah satu perusahaan di kota Manado.
“Kita datang cari kerja di Manado lantaran kita suka rasa bagimana itu dunia kerja, bagimana depe rasa ja trima doi dari hasil sandiri,” jelas Rivio Pangemanan dengan dialeg Manado asli kepada BeritaMando.com, Jumat (25/5/2018).
Memilih berprofesi sebagai marketing tentu memiliki banyak tantangan, baik dari segi marketing itu sendiri bahkan keluarga.
Pemuda yang memiliki impian untuk mendapat penghasilan yang lebih ini sangat berharap melalaui profesi yang di tekuninya saat ini.
“Kita suka kerja sebagai marketing lantaran kita suka gaji yang lebeh, kita nemau cuma mo terikat dengan yang namanya gaji UMP,” tambah Rivio.
Sempat setahun merasakan bangku kuliah di salah satu universitas ternama di Sulawesi Utara, Rivio memutuskan untuk berhenti karena kekurangan dana. Dengan kedua orang tua yang hanya berprofesi sebagai petani, Rivio pun tak ingin memaksakan dirinya untuk lanjut kuliah karena dipikirnya akan lebih membebani kedua orang tua dengan biaya-biaya kuliah yang bisa dibilang cukup mahal.
“Kita suka skali mo kuliah, cuma untuk skarang kita mo fokus dulu cari doi for mo bantu kita pe orang tua, nanti kalu Tuhan berkenan memberikan kelebihan, itu boleh kita tabung for mo kase trus kita pe kuliah nanti,” tandas Rivio.
Enam bulan sudah, pemuda ini datang di Manado dan dirasanya telah menerima gaji yang cukup.
“Kita so 6 bulan kerja sebagai marketing, tapi kita nanti ada rasa kita pe hasil setelah dua bulan kerja, sebelum itu memang belum pernah trima doi, tapi kita nda putus asa lantaran kita so lia kita pe teman-teman yang so berpenghasilan puluhan jutah,” tukas Rivio.
Dunia kerja, adalah wadah untuk mengujih kedewasaan serta keterampilan, apapun profesi yang di tekuni lakukan itu semaksimal mungkin sehingga hasil yang akan di tuai tentu akan maksimal pula.
“Knowing is not enough we must apply, willing is not enough we must do.”
(Ryan Lombogia)