Amurang, BeritaManado – Desa Elusan, Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ternyata memiliki pesona wisata alam “Air Terjun” yang indah dan belum diketahui oleh masyarakat luas.
Hukum Tua Desa Elusan, Frans Ampow, beberapa hari lalu mengajak BeritaManado.com untuk mengunjungi potensi wisata Air Terjun tersebut.
Untuk menuju ke lokasi, BeritaManado.com bersama beberapa warga menyusuri jalan setapak yang dibuka oleh warga Desa Elusan. Berjalan di bawah pepohonan rindang sejauh kira-kira 2 (dua) kilometer, perjalanan menuju ke air terjun kadang melewati longsoran dan pohon tumbang.
Kadang kami berjalan di samping jurang yang cukup terjal. Dan setelah sampai di bagian paling bawah, perjalanan kami diharuskan menyeberangi sungai sekitar 15 meter dengan tinggi air sepaha orang dewasa dan berarus deras.
Tak sampai disitu, kesabaran lagi-lagi harus diuji karena harus menyusuri aliran air dengan batu yang licin. Namun keletihan dalam perjalan ini terbayarkan jika menyaksikan langsung air terjun dengan tinggi 60 meter yang oleh masyarakat dinamakan “Tawaang”.
Airnya jernih dan berjatuhan di balik batu alam yang tersusun rapi dengan beberapa tingkatan. Tepat di samping air terjun ada gua yang cukup besar dan oleh masyarakat diyakini sebagai tempat tinggalnya kelelawar.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Desa Elusan, Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) ternyata memiliki pesona wisata alam “Air Terjun” yang indah dan belum diketahui oleh masyarakat luas.
Hukum Tua Desa Elusan, Frans Ampow, beberapa hari lalu mengajak BeritaManado.com untuk mengunjungi potensi wisata Air Terjun tersebut.
Untuk menuju ke lokasi, BeritaManado.com bersama beberapa warga menyusuri jalan setapak yang dibuka oleh warga Desa Elusan. Berjalan di bawah pepohonan rindang sejauh kira-kira 2 (dua) kilometer, perjalanan menuju ke air terjun kadang melewati longsoran dan pohon tumbang.
Kadang kami berjalan di samping jurang yang cukup terjal. Dan setelah sampai di bagian paling bawah, perjalanan kami diharuskan menyeberangi sungai sekitar 15 meter dengan tinggi air sepaha orang dewasa dan berarus deras.
Tak sampai disitu, kesabaran lagi-lagi harus diuji karena harus menyusuri aliran air dengan batu yang licin. Namun keletihan dalam perjalan ini terbayarkan jika menyaksikan langsung air terjun dengan tinggi 60 meter yang oleh masyarakat dinamakan “Tawaang”.
Airnya jernih dan berjatuhan di balik batu alam yang tersusun rapi dengan beberapa tingkatan. Tepat di samping air terjun ada gua yang cukup besar dan oleh masyarakat diyakini sebagai tempat tinggalnya kelelawar.(TamuraWatung)