Manado – Pasien yang membutuhkan darah dari Palang Merah Indonesia (PMI) tidak dibebankan biaya darah, pasien hanya dibebankan biaya pengganti kantong darah serta alat-alat yang digunakan sekali pakai.
Hal tersebut diungkap Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI, dr Agusteivie Tellew ketika hearing bersama Komisi 4 DPRD Sulut, Rabu (29/3/2017) sore.
“Yang dibayar itu kantor darah seharga 47.500, juga bahan dan alat-alat lainnya yang digunakan. Misalnya di RSUP Kandou kita sudah sepakat 320.000 yang seharusnya 360.000. Tanpa biaya tersebut kami tak bisa melakukan aktivitas donor hingga transfusi darah,” jelas dr Agusteivie Tellew pada rapat yang dipimpin Ketua Komisi 4 James Karinda.
Sementara pimpinan PMI Sulut lainnya, dr Enrico Rawung mengungkapkan target PMI mengumpulkan 2500 kantor darah per bulan dari kebutuhan sekitar 4500 kantong.
“Namun kenyataan paling tinggi PMI mengumpulkan 1600 kantong, dibutuhkan bantuan masyarakat untuk menjadi pendonor. Sejauh ini kami terus berupaya mencari pendonor kemana-mana,” tukas Enrico Rawung. (JerryPalohoon)
Manado – Pasien yang membutuhkan darah dari Palang Merah Indonesia (PMI) tidak dibebankan biaya darah, pasien hanya dibebankan biaya pengganti kantong darah serta alat-alat yang digunakan sekali pakai.
Hal tersebut diungkap Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI, dr Agusteivie Tellew ketika hearing bersama Komisi 4 DPRD Sulut, Rabu (29/3/2017) sore.
“Yang dibayar itu kantor darah seharga 47.500, juga bahan dan alat-alat lainnya yang digunakan. Misalnya di RSUP Kandou kita sudah sepakat 320.000 yang seharusnya 360.000. Tanpa biaya tersebut kami tak bisa melakukan aktivitas donor hingga transfusi darah,” jelas dr Agusteivie Tellew pada rapat yang dipimpin Ketua Komisi 4 James Karinda.
Sementara pimpinan PMI Sulut lainnya, dr Enrico Rawung mengungkapkan target PMI mengumpulkan 2500 kantor darah per bulan dari kebutuhan sekitar 4500 kantong.
“Namun kenyataan paling tinggi PMI mengumpulkan 1600 kantong, dibutuhkan bantuan masyarakat untuk menjadi pendonor. Sejauh ini kami terus berupaya mencari pendonor kemana-mana,” tukas Enrico Rawung. (JerryPalohoon)