MANADO – Pemadaman listrik yang sering terjadi belakangan ini di Sulawesi Utara mulai meresahkan masyarakat. Listrik yang seharusnya menjadi kebutuhan mendasar di zaman yang semakin modern ini tak mampu memberikan pelayanan yang maksimal.
“Ini listrik torang ja bayar so semakin mahal, mar depe pelayanan pe besae bagini. Pake cara mati-mati. Kalu bagini torang pe barang elektronik samua mo rusak,” papar Timo Lasut, salah satu ibu di kelurahan Kleak, tadi pagi.
Kinerja PLN yang tidak maksimal dalam pemnberian pelayanan tersebut memunculkan berbagai spekulasi terhadap internal PLN. Banyak kalangan yang kemudian melihat pihak PLN sengaja melakukan hala-hal seperti sering padamnya listrik sebagai alasan bahwa betapa langkanya listrik saat ini.
Gerdy Worang, akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado ini melihat bahwa PLN dalam hal ini kurang kreatif dalam melakukan manajemen internal.
“Ada kemungkinan pihak PLN yang kemudian sengaja memainkan strategi mematikan listrik di kota ini, agar kemudian memicu reaksi dari masyarakat yang ada. Hal seharusnyakan menjadi permainan lama yang ujung-ujungnya dengan melakukan hal seperti itu, guna menjadikan alasan agar TDL (tarif dasar listrik) dinaikan,” papar kandidat Doktor Ekonomi ini.
“Sangat sulit apabila dalam internal perusahaan negara seperti ini yang bertujuan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada rakyat kemudian telah dirasuki oleh kepentingan-kepentingan segelintir orang untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya,” kritiknya, sembari berharap agar tidak ada pihak-pihak yang ingin menyusupkan kepentingan, entah kepentingan bisnis ataupun kepentingan politik dalam hal-hal seperti ini,” tutupnya. (gn)
MANADO – Pemadaman listrik yang sering terjadi belakangan ini di Sulawesi Utara mulai meresahkan masyarakat. Listrik yang seharusnya menjadi kebutuhan mendasar di zaman yang semakin modern ini tak mampu memberikan pelayanan yang maksimal.
“Ini listrik torang ja bayar so semakin mahal, mar depe pelayanan pe besae bagini. Pake cara mati-mati. Kalu bagini torang pe barang elektronik samua mo rusak,” papar Timo Lasut, salah satu ibu di kelurahan Kleak, tadi pagi.
Kinerja PLN yang tidak maksimal dalam pemnberian pelayanan tersebut memunculkan berbagai spekulasi terhadap internal PLN. Banyak kalangan yang kemudian melihat pihak PLN sengaja melakukan hala-hal seperti sering padamnya listrik sebagai alasan bahwa betapa langkanya listrik saat ini.
Gerdy Worang, akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado ini melihat bahwa PLN dalam hal ini kurang kreatif dalam melakukan manajemen internal.
“Ada kemungkinan pihak PLN yang kemudian sengaja memainkan strategi mematikan listrik di kota ini, agar kemudian memicu reaksi dari masyarakat yang ada. Hal seharusnyakan menjadi permainan lama yang ujung-ujungnya dengan melakukan hal seperti itu, guna menjadikan alasan agar TDL (tarif dasar listrik) dinaikan,” papar kandidat Doktor Ekonomi ini.
“Sangat sulit apabila dalam internal perusahaan negara seperti ini yang bertujuan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada rakyat kemudian telah dirasuki oleh kepentingan-kepentingan segelintir orang untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya,” kritiknya, sembari berharap agar tidak ada pihak-pihak yang ingin menyusupkan kepentingan, entah kepentingan bisnis ataupun kepentingan politik dalam hal-hal seperti ini,” tutupnya. (gn)