MANADO – Kepala Bagian Administrasi Perkonomian Pemkot Manado, Pingkan Sinjal, mengatakan, memang jumlah pedagang premium sudah berkurang banyak, namun hal itu tidak berarti kalau pemerintah akan menghentikan penertiban.
“Penertiban ini akan dilakukan sampai jangka waktu yang tidak ditentukan, selama ditemukan masih ada yang berdagang premium di pinggir jalan, akan tetap ditertibkan karena ini adalah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Sinjal.
Dikatakannya, memang sekarang ada hal baru yang ditemukan, dimana para pedagang memilih beroperasi malam hari saat tidak ada penertiban, namun hal ini tak akan dibiarkan dan tetap ditertibkan tanpa pandang bulu, untuk menegakkan aturan.
Sinjal mengatakan melihat keadaan sekarang, dengan berkurangnya pedagang pengecer premium antrean di sejumlah SPBU juga berkurang sehingga keadaan di Manado mulai berangsur-angsur normal seperti sebelumnya.
Tetapi ia mengatakan pemerintah akan tetap mengajukan penambahan kuota BBM untuk Manado.
Sales manajer area Pertamina Manado, Irwansyah, berjanji akan minta tambahan kuota BBM untuk Sulawesi Utara (Sulut) dan Manado sebanyak lima persen mengingat kebutuhan yang akan meningkat menjelang hari raya keagamaan, yang akan dihadapi hingga akhir tahun.
“Kami menambah suplai premium 682 Kiloliter (kl) per hari akan bertambah menjadi 744 kl setiap hari, dan solar yang biasanya 288 kl per hari akan ditambah hingga 312 kl tiap hari,” kata Iswansyah.
Sementara total premium yang disuplai ke Sulut dan Manado setiap tahunya adalah 253.780 kl, dan untuk kouta Kota Manado sendiri mencapai 101.976 kl per tahunnya. Sementara untuk minyak tanah mengantisipasi jangan sampai terjadi kelangkaan saat hari raya Pertamina akan melakukan operasi pasar.(mic)