Manado – Data pemilih menjadi salah satu masalah paling populer pada setiap pelaksanaan pemilihan umum. Adanya perbedaan pada data pemilih dari berbagai unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pilkada menjadi salah satu perhatian saat ini.
Menanggapi ini, pimpinan Bawaslu RI, Nasrullah, menegaskan kepada pengawas pemilu bahwa tidak ada lagi alasan terjadinya perbedaan data.
“Yang sering terjadi adalah perbedaan data. Sudah ada pengawas sampai ke tingkat KPPS, maka tidak ada alasan untuk adanya perbedaan data,” ujar Nasrullah dalam forum Rapat Koordinasi Stakeholders yang diselenggarakan Bawaslu Sulut, Selasa (13/10/2015).
Pada hari kedua pelaksanaan rakor tersebut, selaku Pimpinan Bawaslu RI, Nasrullah juga mengingatkan kepada pelaksana pemilu untuk mewaspadai terjadinya manipulasi suara.
“Waspadai juga potensi terjadinya suara yang sah dijadikan tidak sah atau justru sebaliknya yang tidak sah dijadikan sah,” jelasnya. (srisuryapertama)
Manado – Data pemilih menjadi salah satu masalah paling populer pada setiap pelaksanaan pemilihan umum. Adanya perbedaan pada data pemilih dari berbagai unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pilkada menjadi salah satu perhatian saat ini.
Menanggapi ini, pimpinan Bawaslu RI, Nasrullah, menegaskan kepada pengawas pemilu bahwa tidak ada lagi alasan terjadinya perbedaan data.
“Yang sering terjadi adalah perbedaan data. Sudah ada pengawas sampai ke tingkat KPPS, maka tidak ada alasan untuk adanya perbedaan data,” ujar Nasrullah dalam forum Rapat Koordinasi Stakeholders yang diselenggarakan Bawaslu Sulut, Selasa (13/10/2015).
Pada hari kedua pelaksanaan rakor tersebut, selaku Pimpinan Bawaslu RI, Nasrullah juga mengingatkan kepada pelaksana pemilu untuk mewaspadai terjadinya manipulasi suara.
“Waspadai juga potensi terjadinya suara yang sah dijadikan tidak sah atau justru sebaliknya yang tidak sah dijadikan sah,” jelasnya. (srisuryapertama)