TONDANO – Tokoh Lagowan Sherpa Manembu mengapresiasi Careg Naichel Runtu (CNR) dan Denny Jhonlie Tombeng (DJT), selalu hadir dalam setiap ibadah, khususnya saat Ibadah Pengutusan kandidat Pemilukada Minahasa 2012, yang digagas oleh BKSUA dan FKUB pada Sabtu malam (17/11), serta Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM di kantor Sinode GMIM, kemarin (19/11).
“CNR dan DJT adalah sosok orang yang taat beribadah, taat pada agama dan mengamalkan ajaran-ajaranNya. Karena tahu bahwa agama mengajarkan hal-hal yang baik, dan tidak terjerumus pada perilaku buruk yang akan merusak hidup keduanya. Mereka hadir dalam ibadah yang digelar para pada Sabtu malam dan kemarin, karena percaya bahwa dengan berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus, segala jalan akan dimudahkan,” kata Sherpa.
Sherpa yang juga anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini menjelaskan, generasi muda yang taat beribadah akan menjauhi perilaku negatif yang merusak hidupnya. Salah satu yang mengancam rusaknya kehidupan mereka, adalah narkoba. Bahaya narkoba dikatakan Sherpa, tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, juga berdampak pada keluarga dan lingkungan sosial.
“Ini ancaman serius bagi kehidupan kita semua. Karenanya, kita harus jaga keluarga dan anak-anak kita agar tidak terjerumus dalam bahaya narkoba. Menjaga keluarga dari bahaya ini, sama juga dengan menjaga Minahasa di masa mendatang. Mari kita ajak anak-anak kita untuk rajin beribadah, dan mengamalkan ajaran agama agar terhindar dari perilaku negatif,” kata Sherpa.
Sherpa yang juga anggota DPRD Provinsi Sulut ini menambahkan, peredaran narkoba saat ini menurutnya, sudah sangat mengancam generasi muda. Bahkan Sulut juga sudah menjadi sasaran peredaran narkoba jaringan internasional.
“Beberapa bulan lalu kita tahu semua, aparat keamanan telah berhasil menangkap dua orang asing kurir narkoba membawa 6 kg sabu-sabu. Tentunya itu mengagetkan kita, artinya dipikir secara logika, ketika ada suplai pasti ada kebutuhan. Kita semua terus mendorong dan mengapresiasi aparat terkait untuk memberantas narkoba dari daerah yang kita cintai ini,” tambahnya.
Seperti diketahui, dalam beberapa pemberitaan media waktu lalu, jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tahun 2011 angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia telah mencapai 2,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk Sulut 2,1 persen dan menempati urutan ke 21 di Indonesia. Kasus narkotika di Sulut sendiri, sampai dengan Juni 2012 sebanyak 19 kasus. (*)
TONDANO – Tokoh Lagowan Sherpa Manembu mengapresiasi Careg Naichel Runtu (CNR) dan Denny Jhonlie Tombeng (DJT), selalu hadir dalam setiap ibadah, khususnya saat Ibadah Pengutusan kandidat Pemilukada Minahasa 2012, yang digagas oleh BKSUA dan FKUB pada Sabtu malam (17/11), serta Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM di kantor Sinode GMIM, kemarin (19/11).
“CNR dan DJT adalah sosok orang yang taat beribadah, taat pada agama dan mengamalkan ajaran-ajaranNya. Karena tahu bahwa agama mengajarkan hal-hal yang baik, dan tidak terjerumus pada perilaku buruk yang akan merusak hidup keduanya. Mereka hadir dalam ibadah yang digelar para pada Sabtu malam dan kemarin, karena percaya bahwa dengan berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus, segala jalan akan dimudahkan,” kata Sherpa.
Sherpa yang juga anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini menjelaskan, generasi muda yang taat beribadah akan menjauhi perilaku negatif yang merusak hidupnya. Salah satu yang mengancam rusaknya kehidupan mereka, adalah narkoba. Bahaya narkoba dikatakan Sherpa, tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, juga berdampak pada keluarga dan lingkungan sosial.
“Ini ancaman serius bagi kehidupan kita semua. Karenanya, kita harus jaga keluarga dan anak-anak kita agar tidak terjerumus dalam bahaya narkoba. Menjaga keluarga dari bahaya ini, sama juga dengan menjaga Minahasa di masa mendatang. Mari kita ajak anak-anak kita untuk rajin beribadah, dan mengamalkan ajaran agama agar terhindar dari perilaku negatif,” kata Sherpa.
Sherpa yang juga anggota DPRD Provinsi Sulut ini menambahkan, peredaran narkoba saat ini menurutnya, sudah sangat mengancam generasi muda. Bahkan Sulut juga sudah menjadi sasaran peredaran narkoba jaringan internasional.
“Beberapa bulan lalu kita tahu semua, aparat keamanan telah berhasil menangkap dua orang asing kurir narkoba membawa 6 kg sabu-sabu. Tentunya itu mengagetkan kita, artinya dipikir secara logika, ketika ada suplai pasti ada kebutuhan. Kita semua terus mendorong dan mengapresiasi aparat terkait untuk memberantas narkoba dari daerah yang kita cintai ini,” tambahnya.
Seperti diketahui, dalam beberapa pemberitaan media waktu lalu, jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tahun 2011 angka prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia telah mencapai 2,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk Sulut 2,1 persen dan menempati urutan ke 21 di Indonesia. Kasus narkotika di Sulut sendiri, sampai dengan Juni 2012 sebanyak 19 kasus. (*)