Manado – Dipimpin Andrei Angouw, DPRD Provinsi Sulawesi Utara menerima peserta kuliah kerja dalam negeri pasis XLV sesko TNI, Selasa (4/9/2018).
Minuman tradisional cap tikus yang sering menjadi penyebab aksi kriminalitas merupakan salah-satu yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Andrei Angouw menyontohkan minuman sake di Jepang.
“Bedanya mereka (orang Jepang) minum sake pulang kerja di atas jam 8 malam ketemu orang saling memberi hormat. Nah, kalau kita disini ketemu berantem,” jelas Andrei Angouw.
Ditambahkan Andrei Angouw, cap tikus merupakan mata pencaharian masyarakat Sulawesi Utara terutama orang Minahasa.
“Sehingga memang pohon seho yang memproduksi cap tikus tidak boleh hilang. Ibarat kita menangkap tikus jangan membakar lumbung. Kita punya perda tapi belum jalan maksimal,” tandas Andrei Angouw.
Terpisah kepada BeritaManado.com usai pertemuan mengatakan bahwa tugas pemerintah untuk memaksimalkan minuman tradisional cap tikus menjadi minuman beralkohol berkualitas.
“Cap tikus ini kan masih bahan baku sehingga disarankan tidak dikonsumsi langsung secara berlebihan harus diolah di pabrik dijadikan minuman beralkohol berkualitas yang bisa dipasarkan hingga keluar negeri sehingga secara ekonomis lebih menguntungkan,” tukas Angouw.
(JerryPalohoon)
Manado – Dipimpin Andrei Angouw, DPRD Provinsi Sulawesi Utara menerima peserta kuliah kerja dalam negeri pasis XLV sesko TNI, Selasa (4/9/2018).
Minuman tradisional cap tikus yang sering menjadi penyebab aksi kriminalitas merupakan salah-satu yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Andrei Angouw menyontohkan minuman sake di Jepang.
“Bedanya mereka (orang Jepang) minum sake pulang kerja di atas jam 8 malam ketemu orang saling memberi hormat. Nah, kalau kita disini ketemu berantem,” jelas Andrei Angouw.
Ditambahkan Andrei Angouw, cap tikus merupakan mata pencaharian masyarakat Sulawesi Utara terutama orang Minahasa.
“Sehingga memang pohon seho yang memproduksi cap tikus tidak boleh hilang. Ibarat kita menangkap tikus jangan membakar lumbung. Kita punya perda tapi belum jalan maksimal,” tandas Andrei Angouw.
Terpisah kepada BeritaManado.com usai pertemuan mengatakan bahwa tugas pemerintah untuk memaksimalkan minuman tradisional cap tikus menjadi minuman beralkohol berkualitas.
“Cap tikus ini kan masih bahan baku sehingga disarankan tidak dikonsumsi langsung secara berlebihan harus diolah di pabrik dijadikan minuman beralkohol berkualitas yang bisa dipasarkan hingga keluar negeri sehingga secara ekonomis lebih menguntungkan,” tukas Angouw.
(JerryPalohoon)