Amurang –Selasa (6/11), Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa Selatan dikerumuti ratusan petani kelapa. Mereka berkumpul dari beberapa kecamatan sentra kelapa. Dan menuntut harga kopra yang sangat jauh dari harapan. Bahkan, menuding PT Cargill Indonesia Cabang Amurang telah merusak harga kopra.
‘’Kami minta Pemkab Minsel juga harus melihat hal ini. Kami minta kejelasan, sebab selama ini pemerintah tak menghiraukan soal harga yang terpuruk. Dengan demikian, kami bertemu dengan wakil rakyat di DPRD untuk kiranya dapat meneruskan harapan ini,’’ ujar Korlap Dolvie Mangindaan, SS dan Vian Polii.
Menurut Mangindaan dan Polii, bahwa akibat menurunnya harga kopra, maka petani kopra juga ikut sengsara. Dengan demikian, kiranya kedatangan mereka di rumah rakyat ini akan membawa hasil. Kalau perlu, DPRD bisa menjamin dan memanggil sejumlah perusahaan kelapa di Minsel dan mempertanyakannya.
‘’Sekali lagi, aspirasi ini murni datang dari petani kopra. Kami menuntut ada penyelesaian segera. Sebab, masakan sudah beberapa bulan lamanya harga kopra di Minsel masih dibawah terus. Indikasi kuat, bahwa masakan hanya PT Cargill Indonesia Amurang yang harganya dibawah,’’ tanya keduanya mewakili ratusan petani kelapa.
Merasa bahwa telah terjadi spekulasi harga, oleh antek-antek (pembeli, red). Yang mana, pembeli tersebut juga dibayar oleh PT Cargill Indonesia Amurang. Maka, melalui aspirasi ini kiranya pemerintah dapat mencari solusi dan bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapai petani kopra Minsel.
Drs Roby Sangkoy, MPd selaku penanggung jawab demo mengatakan bahwa PT Cargill Indonesia Amurang juga berdalih soal harga kopra yang ditetapkan. ‘’Mereka mengaku, kalau harganya mengikuti pasar dunia. Tak mungkin, kalau mengikuti pasar dunia. Kenapa perusahaan lain di Sulut berbeda harganya. Jadi, jelas-jelas ini ada permainan antara pemasok dengan perusahaan. Dan perusahaan itu adalah PT Cargill Indonesia Amurang,’’ jelas Sangkoy dengan nada tinggi.
“Sekali lagi, kami petani kopra tak bisa dibodohi oleh penjelasan-penjelasan GM PT Cargill Indonesia Amurang. Bahwa, katanya perusahaan ini juga mengalami suplai listrik dan maintenance mesin. Sehingga berpengaruh pada harga kopra atas masyarakat. Tetapi ini fakta lantaran mengikuti pasar dunia,’’ ungkap Sangkoy. (and)
Amurang –Selasa (6/11), Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minahasa Selatan dikerumuti ratusan petani kelapa. Mereka berkumpul dari beberapa kecamatan sentra kelapa. Dan menuntut harga kopra yang sangat jauh dari harapan. Bahkan, menuding PT Cargill Indonesia Cabang Amurang telah merusak harga kopra.
‘’Kami minta Pemkab Minsel juga harus melihat hal ini. Kami minta kejelasan, sebab selama ini pemerintah tak menghiraukan soal harga yang terpuruk. Dengan demikian, kami bertemu dengan wakil rakyat di DPRD untuk kiranya dapat meneruskan harapan ini,’’ ujar Korlap Dolvie Mangindaan, SS dan Vian Polii.
Menurut Mangindaan dan Polii, bahwa akibat menurunnya harga kopra, maka petani kopra juga ikut sengsara. Dengan demikian, kiranya kedatangan mereka di rumah rakyat ini akan membawa hasil. Kalau perlu, DPRD bisa menjamin dan memanggil sejumlah perusahaan kelapa di Minsel dan mempertanyakannya.
‘’Sekali lagi, aspirasi ini murni datang dari petani kopra. Kami menuntut ada penyelesaian segera. Sebab, masakan sudah beberapa bulan lamanya harga kopra di Minsel masih dibawah terus. Indikasi kuat, bahwa masakan hanya PT Cargill Indonesia Amurang yang harganya dibawah,’’ tanya keduanya mewakili ratusan petani kelapa.
Merasa bahwa telah terjadi spekulasi harga, oleh antek-antek (pembeli, red). Yang mana, pembeli tersebut juga dibayar oleh PT Cargill Indonesia Amurang. Maka, melalui aspirasi ini kiranya pemerintah dapat mencari solusi dan bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapai petani kopra Minsel.
Drs Roby Sangkoy, MPd selaku penanggung jawab demo mengatakan bahwa PT Cargill Indonesia Amurang juga berdalih soal harga kopra yang ditetapkan. ‘’Mereka mengaku, kalau harganya mengikuti pasar dunia. Tak mungkin, kalau mengikuti pasar dunia. Kenapa perusahaan lain di Sulut berbeda harganya. Jadi, jelas-jelas ini ada permainan antara pemasok dengan perusahaan. Dan perusahaan itu adalah PT Cargill Indonesia Amurang,’’ jelas Sangkoy dengan nada tinggi.
“Sekali lagi, kami petani kopra tak bisa dibodohi oleh penjelasan-penjelasan GM PT Cargill Indonesia Amurang. Bahwa, katanya perusahaan ini juga mengalami suplai listrik dan maintenance mesin. Sehingga berpengaruh pada harga kopra atas masyarakat. Tetapi ini fakta lantaran mengikuti pasar dunia,’’ ungkap Sangkoy. (and)