Bitung – Perjuangan rakyat semesta (Permesta) tahun 1957 bukanlah pemberontakan seperti yang dituliskan sejarah Indonesia selama ini. Namun Permesta adalah sebuah gerakan yang menuntut perubahan dan pemerataan pembangunan di bagian Indonesia Timur, hal ini dikatakan salah satu pelaku sejarah Permesta, Benny Tengker beberapa waktu lalu.
“Buku sejarah Indonesia harus dirubah karena Permesta bukan pemberontak deperti yang tercantum dalam sejarah, itu keliru,” kata Tengker.
Menurut Tengker, jika memang Permesta pemberotak, pasti konsep-konsep perjuangan Permesta tidak akan diadopsi pemerintah pusat. Karena menurutnya, konsep yang diperjuangkan Permesta kini mulai diterapkan pemerintah.
“Salah satu contoh otonomi daerah yang merupakan salah satu konsep Permesta, tapi kini diterapkan pemerintah pusat,” katanya.
Masalah pemerataan pembangunan dan sistim pemerintahan seperti parlamen atau perwakilan rakyat juga menjadi konsep Permesta yang kini diterapkan pemerintah.
“Jadi sejarah harus dirubah, karena konsep-konsep Perrmesta kini dipakai pemerintah,” katanya.
Selain itu, Tengker juga mengatakan, Permesta tidak pernah menyerah kepada pemerintah Indonesia seperti yang ditulis dalam sejarah.
“Permesta tidak kalah tapi genjatan senjata, jangan pikir Permesta menyerah. Tidak, Permesta masih ada hingga kini,” katanya.
Ia sendiri mengaku, Permesta saat ini sementara mengawasi roda pemerintahan dan jika suatu saat ada yang dianggap menyimpang, Tengker menyatakan pihaknya siap kembali mengangkat senjata.(enk)
Bitung – Perjuangan rakyat semesta (Permesta) tahun 1957 bukanlah pemberontakan seperti yang dituliskan sejarah Indonesia selama ini. Namun Permesta adalah sebuah gerakan yang menuntut perubahan dan pemerataan pembangunan di bagian Indonesia Timur, hal ini dikatakan salah satu pelaku sejarah Permesta, Benny Tengker beberapa waktu lalu.
“Buku sejarah Indonesia harus dirubah karena Permesta bukan pemberontak deperti yang tercantum dalam sejarah, itu keliru,” kata Tengker.
Menurut Tengker, jika memang Permesta pemberotak, pasti konsep-konsep perjuangan Permesta tidak akan diadopsi pemerintah pusat. Karena menurutnya, konsep yang diperjuangkan Permesta kini mulai diterapkan pemerintah.
“Salah satu contoh otonomi daerah yang merupakan salah satu konsep Permesta, tapi kini diterapkan pemerintah pusat,” katanya.
Masalah pemerataan pembangunan dan sistim pemerintahan seperti parlamen atau perwakilan rakyat juga menjadi konsep Permesta yang kini diterapkan pemerintah.
“Jadi sejarah harus dirubah, karena konsep-konsep Perrmesta kini dipakai pemerintah,” katanya.
Selain itu, Tengker juga mengatakan, Permesta tidak pernah menyerah kepada pemerintah Indonesia seperti yang ditulis dalam sejarah.
“Permesta tidak kalah tapi genjatan senjata, jangan pikir Permesta menyerah. Tidak, Permesta masih ada hingga kini,” katanya.
Ia sendiri mengaku, Permesta saat ini sementara mengawasi roda pemerintahan dan jika suatu saat ada yang dianggap menyimpang, Tengker menyatakan pihaknya siap kembali mengangkat senjata.(enk)