Manado – Jumat (19/12) Pagi tadi, berkomitmen membuka akses pasar bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM), PT Bank Tabugan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menyelenggarakan Festival Pemberdayaan UMKM BPTN di Manado Pada 19-20 Desember 2014. Acara yang dibuka oleh Mulia Salim selaku Direktur UMK BPTN Ini dimeriahkan bazaar 150 UMKM dari kota Manado dan sekitarnya.
Dari total jumlah peserta bazaar pada festival tersebut, 50 peserta merupakan nasabah yang telah menerima pinjaman modal serta mengikuti aktivitas pemberdayaan dari BPTN. Sebagai bank yang fokus dan konsisten menggarap segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM, termasuk masyarakat pra-sejaterah produktif (Mass Market), BPTN meyakini nasabah Mass Market tidak hanya membutuhkan akses finansial, tetapi juga pelatihan dan pendampigan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kualitas hidup mereka. Hal ini diwujudkan melalui Daya, yaitu program pemberdayaan Mass Market yang terukur dan berkelanjutan.
Melalui Daya, BPTN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah. Daya memiliki tiga pilar program, yaitu Daya Sehat Sejaterah, Daya Tumbuh Usaha, Dan, Daya Tumbuh Komunitas. Daya diterapkan pada seluruh unit bisnis BPTN, yaitu BPTN Purna Bakti – unit bisnis yang fokus untuk melayani nasabah pensiunan, BPTN Mirta Usaha Rakyat – unit bisnis yang fokus untuk melayani pelaku usaha mikro dan kecil dan BPTN Sinaya – unit bisnis pendanaan. Daya juga diterapkan pada anak usaha BPTN yaitu BPTN Syariah – yang fokus untuk melayani nasabah dari komunitas pra – sejaterah produktif. Penerima manfaat program Daya adalah seluruh nasabah BPTN yang meliputi para pensiunan, pelaku UMKM, dan komunitas pra-sejahterah poduktif.
“Kami meyakini bahwa sektor UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Untuk itu, penyelengaraan Festival Pemberdayaan UMKM BPTN merupakan bentuk apresiasi kami kepada para pelaku UMKM. Kami berharap, Festival ini bisa semakin mendorong pertumbuhan UMKM, tak hanya di Manado, tetapi di seluruh Indonesia,” ujar Salim. (risat)
Manado – Jumat (19/12) Pagi tadi, berkomitmen membuka akses pasar bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM), PT Bank Tabugan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menyelenggarakan Festival Pemberdayaan UMKM BPTN di Manado Pada 19-20 Desember 2014. Acara yang dibuka oleh Mulia Salim selaku Direktur UMK BPTN Ini dimeriahkan bazaar 150 UMKM dari kota Manado dan sekitarnya.
Dari total jumlah peserta bazaar pada festival tersebut, 50 peserta merupakan nasabah yang telah menerima pinjaman modal serta mengikuti aktivitas pemberdayaan dari BPTN. Sebagai bank yang fokus dan konsisten menggarap segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM, termasuk masyarakat pra-sejaterah produktif (Mass Market), BPTN meyakini nasabah Mass Market tidak hanya membutuhkan akses finansial, tetapi juga pelatihan dan pendampigan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kualitas hidup mereka. Hal ini diwujudkan melalui Daya, yaitu program pemberdayaan Mass Market yang terukur dan berkelanjutan.
Melalui Daya, BPTN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah. Daya memiliki tiga pilar program, yaitu Daya Sehat Sejaterah, Daya Tumbuh Usaha, Dan, Daya Tumbuh Komunitas. Daya diterapkan pada seluruh unit bisnis BPTN, yaitu BPTN Purna Bakti – unit bisnis yang fokus untuk melayani nasabah pensiunan, BPTN Mirta Usaha Rakyat – unit bisnis yang fokus untuk melayani pelaku usaha mikro dan kecil dan BPTN Sinaya – unit bisnis pendanaan. Daya juga diterapkan pada anak usaha BPTN yaitu BPTN Syariah – yang fokus untuk melayani nasabah dari komunitas pra – sejaterah produktif. Penerima manfaat program Daya adalah seluruh nasabah BPTN yang meliputi para pensiunan, pelaku UMKM, dan komunitas pra-sejahterah poduktif.
“Kami meyakini bahwa sektor UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Untuk itu, penyelengaraan Festival Pemberdayaan UMKM BPTN merupakan bentuk apresiasi kami kepada para pelaku UMKM. Kami berharap, Festival ini bisa semakin mendorong pertumbuhan UMKM, tak hanya di Manado, tetapi di seluruh Indonesia,” ujar Salim. (risat)