Manado – 1 Tahun Reformasi Unsrat.
Seperti diketahui, bahwa pada tanggal 3 Maret 2014 adalah hari yang cukup bersejarah bagi dunia pendidikan di Sulawesi Utara khususnya di pendidikan tinggi.
Hari itu terjadi puncak pergolakan di Universitas Sam Ratulangi Manado yang berujung kepada dilengserkannya Prof, Dr Donald Rumokoy sebagai Rektor Unsrat karena dianggap terlalu otoriter dan bersikap semena – mena sehingga kepentingan Civitas Akademika UNSRAT dikesampingkan.
“Tidak terasa sudah satu tahun Reformasi di Unsrat. Saya dan teman – teman merasa senang karena ternyata reformasi yang diperjuangkan bersama tidak sia – sia. Ini juga tidak terlepas dari kepemimpinan UNSRAT yang sekarang, dibawah kepemimpinan Ibu Ellen Kumaat yang telah melakukan terobosan – terobosan demi kebaikan seluruh Civitas Akademika Universitas Sam Ratulangi. Diperketatnya jalur penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran untuk menghindari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) adalah langkah yang paling tepat untuk mengawali pemberantasan KKN di lingkungan Unsrat. Selain itu kepemimpinan Ibu Ellen Kumaat juga lebih mengedepankan transparansi khususnya dalam hal pendanaan organisasi kemahasiswaan serta mengembalikan tujuan yang sebenarnya dari KKN-T (Kuliah Kerja Nyata – Terpadu) yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Grace Lande, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pembaharuan Unsrat (GEMPUR).
“Satu tahun Reformasi Unsrat bukan hanya merupakan hal yang perlu diperingati tapi juga harus dijadikan moment evaluasi terhadap seluruh keadaan yang terjadi pasca reformasi. Ada beberapa dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh rezim lama yang belum sempat terselesaikan”, tambah Richard Rimbing, mahasiswa Unsrat.
Diharapkan oleh mahasiswa Unsrat, walaupun sudah berada dibawah kepemimpinan yang baru namun penyelesaian beberapa dugaan kasus penyimpangan yang masih belum menemui titik terang agar dapat terselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Saya juga mengajak kawan – kawan mahasiswa agar dapat bersama – sama mengawal kepemimpinan Unsrat sekarang, demi terciptanya lingkungan pendidikan yang berkualitas. Reformasi yang sudah dicapai menjadi momentum tepat bagi seluruh civitas akademika untuk saling menopang dalam pembangunan universitas tercinta ini”, tutur Grace Lande yang juga mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsrat. (**/jerrypalohoon)
Manado – 1 Tahun Reformasi Unsrat.
Seperti diketahui, bahwa pada tanggal 3 Maret 2014 adalah hari yang cukup bersejarah bagi dunia pendidikan di Sulawesi Utara khususnya di pendidikan tinggi.
Hari itu terjadi puncak pergolakan di Universitas Sam Ratulangi Manado yang berujung kepada dilengserkannya Prof, Dr Donald Rumokoy sebagai Rektor Unsrat karena dianggap terlalu otoriter dan bersikap semena – mena sehingga kepentingan Civitas Akademika UNSRAT dikesampingkan.
“Tidak terasa sudah satu tahun Reformasi di Unsrat. Saya dan teman – teman merasa senang karena ternyata reformasi yang diperjuangkan bersama tidak sia – sia. Ini juga tidak terlepas dari kepemimpinan UNSRAT yang sekarang, dibawah kepemimpinan Ibu Ellen Kumaat yang telah melakukan terobosan – terobosan demi kebaikan seluruh Civitas Akademika Universitas Sam Ratulangi. Diperketatnya jalur penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran untuk menghindari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) adalah langkah yang paling tepat untuk mengawali pemberantasan KKN di lingkungan Unsrat. Selain itu kepemimpinan Ibu Ellen Kumaat juga lebih mengedepankan transparansi khususnya dalam hal pendanaan organisasi kemahasiswaan serta mengembalikan tujuan yang sebenarnya dari KKN-T (Kuliah Kerja Nyata – Terpadu) yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Grace Lande, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pembaharuan Unsrat (GEMPUR).
“Satu tahun Reformasi Unsrat bukan hanya merupakan hal yang perlu diperingati tapi juga harus dijadikan moment evaluasi terhadap seluruh keadaan yang terjadi pasca reformasi. Ada beberapa dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh rezim lama yang belum sempat terselesaikan”, tambah Richard Rimbing, mahasiswa Unsrat.
Diharapkan oleh mahasiswa Unsrat, walaupun sudah berada dibawah kepemimpinan yang baru namun penyelesaian beberapa dugaan kasus penyimpangan yang masih belum menemui titik terang agar dapat terselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Saya juga mengajak kawan – kawan mahasiswa agar dapat bersama – sama mengawal kepemimpinan Unsrat sekarang, demi terciptanya lingkungan pendidikan yang berkualitas. Reformasi yang sudah dicapai menjadi momentum tepat bagi seluruh civitas akademika untuk saling menopang dalam pembangunan universitas tercinta ini”, tutur Grace Lande yang juga mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsrat. (**/jerrypalohoon)