Manado – Jelang Lebaran, anggota Komisi 2 DPRD Sulut, Affan R Mokodongan meminta Bank Indonesia (BI) melakukan operasi pasar secara acak untuk mengantisipasi banyaknya uang palsu yang beredar setiap menjelang Lebaran.
“BI dengan tim pencegahan uang palsu harus proaktif sebab ini akan melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah,” kata Mokodongan kepada beritamanado.com melalui telepon seluler miliknya.
Politisi PAN ini juga menjelaskan, keberadaan rupiah palsu di tengah masyarakat juga berpotensi melemahkan nilai rupiah karena orang bisa lari dari rupiah ke Valas (valuta asing) atau ke barang-barang dan jasa.
“Jadi BI dan tim pencegahan uang palsu harus bergerak dengan cepat secara acak di beberapa Kabupaten dan kota di Sulut,” jelas Mokodongan. Dia mengakui, masalah seperti ini terjadi setiap tahun menjelang Lebaran.
“Ini soal yang sering diduga terjadi menjelang Lebaran. Jadi harus diantisipasi sejak dini,” tukasnya. (risat)
Manado – Jelang Lebaran, anggota Komisi 2 DPRD Sulut, Affan R Mokodongan meminta Bank Indonesia (BI) melakukan operasi pasar secara acak untuk mengantisipasi banyaknya uang palsu yang beredar setiap menjelang Lebaran.
“BI dengan tim pencegahan uang palsu harus proaktif sebab ini akan melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap rupiah,” kata Mokodongan kepada beritamanado.com melalui telepon seluler miliknya.
Politisi PAN ini juga menjelaskan, keberadaan rupiah palsu di tengah masyarakat juga berpotensi melemahkan nilai rupiah karena orang bisa lari dari rupiah ke Valas (valuta asing) atau ke barang-barang dan jasa.
“Jadi BI dan tim pencegahan uang palsu harus bergerak dengan cepat secara acak di beberapa Kabupaten dan kota di Sulut,” jelas Mokodongan. Dia mengakui, masalah seperti ini terjadi setiap tahun menjelang Lebaran.
“Ini soal yang sering diduga terjadi menjelang Lebaran. Jadi harus diantisipasi sejak dini,” tukasnya. (risat)