Tomohon – Nasib malang dialami Dolfie Wowor (21), penjaga aset Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tomohon Timur. Pasalnya, warga Desa Talikuran Kecamatan Sonder ini harus meregang nyawa justru di saat menjalankan aktivitasnya, Kamis (16/10/2014) malam.
Informasi yang berhasil dirangkum beritamanado.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP), penyebab kematian korban diduga akibat gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari genset yang dipasang akibat adanya pemadaman listrik di Kota Tomohon.
Rekaman CCTV di kantor yang beralamatkan di Kelurahan Paslaten I Kecamatan Tomohon Timur terlihat, sekitar pukul 22.00 Wita korban berjalan agak sempoyongan di dalam kantor dan jatuh di dalam ruangan. Korban sempat berusaha bangun untuk berjalan namun jatuh kembali. Pengakuan sejumlah saksi mata bahwa korban sempat terlihat sedang beraktivitas di luar ruangan sekitar pukul 21.30 Wita.
Sementara itu, Barry Poluan salah satu saksi menuturkan, berawal ketika dirinya mendapati genset yang dipasang tetap menyala padahal sudah tidak ada lagi pemadaman. “Saya saat itu bermaksud untuk memberitahukan bahwa lampu so manyala kenapa genset masih terus dinyalakan sekitar pukul 23.30 Wita. Mar so pangge-pangge sampe so toki-toki itu pintu riki tetangga ta bangun nda ada jawaban,” ujar Poluan yang rumahnya bersebelahan dengan TKP.
Melihat situasi ini, dirinya mulai menaruh kecurigaan sehingga bersama dengan tetangga lainnya langsung berinisiatif mencari jalan keluar sehingga pintu yang sepertinya terkunci dari dalam bisa dibuka. “Saya melihat dari ruang ATM bahwa pintu ruangan sepertinya bisa dibuka sehingga kami berusaha dan akhirnya pintu tersebut terbuka. Saat masuk melihat korban sudah terkulai di lantai. Secepat itu juga kami langsung menghubungi kepolisian,” bebernya.
Kapolres Tomohon AKBP Ratna Setiawati saat dikonfirmasi melalui KBO Reskrim Ipda Arie Hasan yang ditemui di TKP membenarkan adanya kejadian tersebut. (ray)
Tomohon – Nasib malang dialami Dolfie Wowor (21), penjaga aset Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tomohon Timur. Pasalnya, warga Desa Talikuran Kecamatan Sonder ini harus meregang nyawa justru di saat menjalankan aktivitasnya, Kamis (16/10/2014) malam.
Informasi yang berhasil dirangkum beritamanado.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP), penyebab kematian korban diduga akibat gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari genset yang dipasang akibat adanya pemadaman listrik di Kota Tomohon.
Rekaman CCTV di kantor yang beralamatkan di Kelurahan Paslaten I Kecamatan Tomohon Timur terlihat, sekitar pukul 22.00 Wita korban berjalan agak sempoyongan di dalam kantor dan jatuh di dalam ruangan. Korban sempat berusaha bangun untuk berjalan namun jatuh kembali. Pengakuan sejumlah saksi mata bahwa korban sempat terlihat sedang beraktivitas di luar ruangan sekitar pukul 21.30 Wita.
Sementara itu, Barry Poluan salah satu saksi menuturkan, berawal ketika dirinya mendapati genset yang dipasang tetap menyala padahal sudah tidak ada lagi pemadaman. “Saya saat itu bermaksud untuk memberitahukan bahwa lampu so manyala kenapa genset masih terus dinyalakan sekitar pukul 23.30 Wita. Mar so pangge-pangge sampe so toki-toki itu pintu riki tetangga ta bangun nda ada jawaban,” ujar Poluan yang rumahnya bersebelahan dengan TKP.
Melihat situasi ini, dirinya mulai menaruh kecurigaan sehingga bersama dengan tetangga lainnya langsung berinisiatif mencari jalan keluar sehingga pintu yang sepertinya terkunci dari dalam bisa dibuka. “Saya melihat dari ruang ATM bahwa pintu ruangan sepertinya bisa dibuka sehingga kami berusaha dan akhirnya pintu tersebut terbuka. Saat masuk melihat korban sudah terkulai di lantai. Secepat itu juga kami langsung menghubungi kepolisian,” bebernya.
Kapolres Tomohon AKBP Ratna Setiawati saat dikonfirmasi melalui KBO Reskrim Ipda Arie Hasan yang ditemui di TKP membenarkan adanya kejadian tersebut. (ray)