TOMOHON – Jumlah pengungsi akibat meletusnya Gunung Lokon, Sulawesi Utara, pada Jumat (15/7) bertambah menjadi 4.446 jiwa menyusul meningkatnya aktivitas gunung tersebut pada Kamis (14/7) malam sekitar pukul 23.30 WITA.
Petugas Media Center Posko Penanggulangan Bencana Lokon Ariston Tambengi, mengatakan, sesuai data sementara saat ini jumlah pengungsi sekitar 4.446 jiwa terdiri atas 2.154 laki-laki dan 2.292 perempuan.
Mereka tersebar pada enam titik pengungsian masing-masing Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Tomohon, SMA Kristen Binsus Tomohon, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kristen 2 Tomohon, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Tomohon, Taman kota dan Sekolah Dasar (SD) GMIM 7 Tomohon.
Ariston mengatakan, sebelumnya pada Kamis (14/7) pengungsi sekitar 2.510 jiwa tersebar pada empat titik yakni SMA Kristen Binsus, SMP 1 Manado, SMA Kristen 1 dan SMK Kristen 2.
Dengan meningkatnya aktivitas gunung pada Kamis malam, maka terjadi peningkatan jumlah pengungsi sehingga titik penampungan juga bertambah. “Hari ini ketambahan dua titik yakni Taman Kota dan SD GMIM 7 Tomohon,” katanya.
Tambengi, menambahkan, warga yang diungsikan itu berasal dari Kelurahan Kinilow 1, Kelurahan Kinilow dan Kelurahan Kakaskasen 1.
Menurut Tambengi, bantuan terus diberikan kepada para pengungsi korban aktivitas lokon tersebut. Sebelumnya, pada Sabtu (9/7) Gunung Lokon meletus sebanyak tiga kali. Letusan pertama terjadi pada pagi hari yakni pukul 07.10 WITA, kemudian 11.20 WITA dan pada pukul 14.14 WITA, kemudian pada Minggu (10/7) pukul 22.00 WITA dinaikkan status awas karena sempat mengeluarkan abu vulkanik.
Aktivitas gunung tersebut terus terjadi hingga Kamis (14/7) malam sekitar pukul 23.30 WITA.(abm)
TOMOHON – Jumlah pengungsi akibat meletusnya Gunung Lokon, Sulawesi Utara, pada Jumat (15/7) bertambah menjadi 4.446 jiwa menyusul meningkatnya aktivitas gunung tersebut pada Kamis (14/7) malam sekitar pukul 23.30 WITA.
Petugas Media Center Posko Penanggulangan Bencana Lokon Ariston Tambengi, mengatakan, sesuai data sementara saat ini jumlah pengungsi sekitar 4.446 jiwa terdiri atas 2.154 laki-laki dan 2.292 perempuan.
Mereka tersebar pada enam titik pengungsian masing-masing Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen Tomohon, SMA Kristen Binsus Tomohon, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kristen 2 Tomohon, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Tomohon, Taman kota dan Sekolah Dasar (SD) GMIM 7 Tomohon.
Ariston mengatakan, sebelumnya pada Kamis (14/7) pengungsi sekitar 2.510 jiwa tersebar pada empat titik yakni SMA Kristen Binsus, SMP 1 Manado, SMA Kristen 1 dan SMK Kristen 2.
Dengan meningkatnya aktivitas gunung pada Kamis malam, maka terjadi peningkatan jumlah pengungsi sehingga titik penampungan juga bertambah. “Hari ini ketambahan dua titik yakni Taman Kota dan SD GMIM 7 Tomohon,” katanya.
Tambengi, menambahkan, warga yang diungsikan itu berasal dari Kelurahan Kinilow 1, Kelurahan Kinilow dan Kelurahan Kakaskasen 1.
Menurut Tambengi, bantuan terus diberikan kepada para pengungsi korban aktivitas lokon tersebut. Sebelumnya, pada Sabtu (9/7) Gunung Lokon meletus sebanyak tiga kali. Letusan pertama terjadi pada pagi hari yakni pukul 07.10 WITA, kemudian 11.20 WITA dan pada pukul 14.14 WITA, kemudian pada Minggu (10/7) pukul 22.00 WITA dinaikkan status awas karena sempat mengeluarkan abu vulkanik.
Aktivitas gunung tersebut terus terjadi hingga Kamis (14/7) malam sekitar pukul 23.30 WITA.(abm)