“Sering Terjadi Kebakaran, Masyarakat Mengamuk”
AMURANG –Drs Nofriet Ransulangi, Kepala Sat Pol PP Minahasa Selatan yang menangani armada pemadam kebakaran (Damkar) Minsel, mengatakan sering mendengarkan keluhan warga terkait mobil pemadan kebakaran sejak awal tahun 2011 hingga kini sudah hampir menjadi makanan sehari-hari baginya.
“Hampir setiap hari ada saja warga yang meminta bantuan Damkar, Tapi apa mau dikata Damkar kini sudah dalam keadaan rusak berat, sehingga sudah tidak dapat lagi dioperasikan. Bahkan ada yang sampai marah-marah dan mengamuk didepan kantor,” ucap Dady, sapaan akrabnya.
“Dari laporan sudah 12 kali terjadi kebakaran pada tahun ini. Saya angkat tangan
tidak bisa dilayani karena armada rusak. Hal ini bukan kesalahan pemerintahan
kini, tapi semenjak APBD 2011 disusun, sama sekali tidak ada anggaran bukan
saja pengadaan, sedangkan perbaikan sama sekali tidak ada,” tukasnya.
Menyikapi hal ini tidak terulang kembali, dia memintakan Tim Angaran Pemerintah Daerah (TAPD) seharusnya memperhatikan persoalan ini. Pasalnya kata Dady, dalam Kebijakan Umum Anggaran Platforn Perubahan Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk tahun 2012 usulan Satpol PP tentang pengadaan atau perbaikan Damkar tidak dimasukan.
“KUA PPAS tahun 2012 tidak dimasukan perbaikan maupun pengadaan Damkar,” ketusnya.
Dijelaskanya, pihaknya sudah mengajukan anggaran Rp9,6 millyar untuk pengadaan empat mobil Damkar serta biaya operasionalnya, yakni untuk melayani wilayah Motoling, Kapitu, Amurang, Tumpaan dan Tareran, namun tidak disetujui.
“Memang ada anggran dari usulan tersebut, namun dipangkas hingga Rp800 juta, padahal sebelumnya Rp1 miliar. Lantas jika dana sebesar itu dipakai untuk memperbaiki Damkar. Dan buat operasional tenaga Pol PP mau pakai apa?” pungkasnya. (andries)