Manado – Pemerintah Provinsi Sulut mengakui perkembangan media Online dewasa ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang ada baik di Amerika maupun di Indonesia.
Di Sulut sendiri media online diakui sebagai sarana guna membantu pemerintah dalam pembangunan.
Namun banyak juga berita fitnah dan berita-berita tidak benar atau hoax cepat sekali beredar di masyarakat sehinga mempengaruhi masyarakat.
Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya saat membuka seminar dan deklarasi bersama “Jurnalis Sulut Anti Hoax” di ruang C J Rantung Kantor Gubernur Sulut Kamis, (16/3/2017).
Olly Dondokambey menambahkan, tidak jarang juga media-media sosial (medsos) serta media online menjadi sorotan karena sering memberikan konsekwensi negatif karena para jurnalis dan media pada prakteknya tidak dibekali dengan kompetensi serta tak memiliki sertifikasi yang sah.
Bahkan tak tanggung-tanggung media online seakan-akan menjadi “senjata mematikan” dalam perkembangan teknologi saat ini dimanfaatkan baik dalam dunia politik maupun didalam segala bidang dan ruang lingkup kehidupan masyarakat.
“Sebagai contoh, pada pemilihan Presiden Amerika Hillary sebagai Calon Presiden Amerika Serikat itu terlihat dari hasil-hasil survei menang, tapi pada saat pemilihan yang menang Trump, karena pengaruh pemberitaan medsos (media online) yang ada dan berita-berita secara cepat masyarakat bisa melihat,” ujarnya.
Olly Dondokambey juga kuatir lama-kelamaan media konvensional (media cetak) akan mengalami penurunan peminat serta produksi karena saat ini masyarakat lebih memilih media sosial.
“Lama-kelamaan media konvensional bisa turun, berkurang karena informasi begitu cepat karena ada media online,” ujar Olly Dondokambey.
Namun dia juga menyadari bahwa di Sulawesi Utara belum semua orang mempunyai handphone (HP) untuk melihat berita online.
Oleh karena itu dia berharap agar para jurnalis mampu memberikan berita-berita bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan bukan sebaliknya berita-berita yang tidak sesuai fakta atau hoax.
“Inilah saatnya pers menjadi cerdas dan bisa mencerdaskan masyarakat, jangan membuat berita yang tidak benar atau hoax,” tutup Olly Dondokambey.
Pada kesempatan itu Olly Dondokambey bersama Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandihan dan Statistik Daerah Sulut Roy Tumiwa, M.Pd melaunching medsos resmi milik Pemprov Sulut seperti Facebook (Sulutprovgoid Suluthebat), Twitter (@sulutprov_hebat) dan lainnya. (Rizath Polii)
Manado – Pemerintah Provinsi Sulut mengakui perkembangan media Online dewasa ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang ada baik di Amerika maupun di Indonesia.
Di Sulut sendiri media online diakui sebagai sarana guna membantu pemerintah dalam pembangunan.
Namun banyak juga berita fitnah dan berita-berita tidak benar atau hoax cepat sekali beredar di masyarakat sehinga mempengaruhi masyarakat.
Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya saat membuka seminar dan deklarasi bersama “Jurnalis Sulut Anti Hoax” di ruang C J Rantung Kantor Gubernur Sulut Kamis, (16/3/2017).
Olly Dondokambey menambahkan, tidak jarang juga media-media sosial (medsos) serta media online menjadi sorotan karena sering memberikan konsekwensi negatif karena para jurnalis dan media pada prakteknya tidak dibekali dengan kompetensi serta tak memiliki sertifikasi yang sah.
Bahkan tak tanggung-tanggung media online seakan-akan menjadi “senjata mematikan” dalam perkembangan teknologi saat ini dimanfaatkan baik dalam dunia politik maupun didalam segala bidang dan ruang lingkup kehidupan masyarakat.
“Sebagai contoh, pada pemilihan Presiden Amerika Hillary sebagai Calon Presiden Amerika Serikat itu terlihat dari hasil-hasil survei menang, tapi pada saat pemilihan yang menang Trump, karena pengaruh pemberitaan medsos (media online) yang ada dan berita-berita secara cepat masyarakat bisa melihat,” ujarnya.
Olly Dondokambey juga kuatir lama-kelamaan media konvensional (media cetak) akan mengalami penurunan peminat serta produksi karena saat ini masyarakat lebih memilih media sosial.
“Lama-kelamaan media konvensional bisa turun, berkurang karena informasi begitu cepat karena ada media online,” ujar Olly Dondokambey.
Namun dia juga menyadari bahwa di Sulawesi Utara belum semua orang mempunyai handphone (HP) untuk melihat berita online.
Oleh karena itu dia berharap agar para jurnalis mampu memberikan berita-berita bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan bukan sebaliknya berita-berita yang tidak sesuai fakta atau hoax.
“Inilah saatnya pers menjadi cerdas dan bisa mencerdaskan masyarakat, jangan membuat berita yang tidak benar atau hoax,” tutup Olly Dondokambey.
Pada kesempatan itu Olly Dondokambey bersama Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandihan dan Statistik Daerah Sulut Roy Tumiwa, M.Pd melaunching medsos resmi milik Pemprov Sulut seperti Facebook (Sulutprovgoid Suluthebat), Twitter (@sulutprov_hebat) dan lainnya. (Rizath Polii)