BeritaManado – Pembinaan olahraga prestasi Bridge di Kota Manado boleh dibilang ‘kurang’ atau sangat minim atlit-atlit muda ataupun junior, jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Padahal olahraga otak yang menguji intelegensi seseorang ini, memiliki segudang nama besar pemain berkelas nasional bahkan dunia di Sulut, khususnya Kota Manado, seperti misalnya Hengky Lasut, Eddy Manopo, Tommy Rogi, Oktavianus Wohon, Bill Mondigir, Vita Lasut.
Sayangnya proses pembinaan dan pengkaderan atlit junior di Kota Manado kurang menjadi fokus dan perhatian, alhasil hingga saat ini talenta-talenta muda, mulai dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan Mahasiswa bisa dihitung dengan jari.
Mencermati hal ini para pencinta dan pegiat Bridge di Kota Manado angkat bicara, Yuri Luntungan misalnya, kepada BeritaManado.com mengakui, proses pembinaan untuk atlit-atlit bridge sebenarnya harus dimulai sejak mereka masih muda, jangan nanti sudah terlanjur remaja atau dewasa baru dilatih.
“Saya sebenarnya berpandangan bahwa proses pembinaan itu bisa jalan, jika ada wadah atau organisasi yang memberikan dukungan penuh. Dan tentunya juga ditunjang dengan ketersediaan fasilitas dan dana,” ujar Yuri Luntungan atlit dan juga pencinta Bridge Sulut di Kota Manado.
(Michael Cilo)
BeritaManado – Pembinaan olahraga prestasi Bridge di Kota Manado boleh dibilang ‘kurang’ atau sangat minim atlit-atlit muda ataupun junior, jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Padahal olahraga otak yang menguji intelegensi seseorang ini, memiliki segudang nama besar pemain berkelas nasional bahkan dunia di Sulut, khususnya Kota Manado, seperti misalnya Hengky Lasut, Eddy Manopo, Tommy Rogi, Oktavianus Wohon, Bill Mondigir, Vita Lasut.
Sayangnya proses pembinaan dan pengkaderan atlit junior di Kota Manado kurang menjadi fokus dan perhatian, alhasil hingga saat ini talenta-talenta muda, mulai dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan Mahasiswa bisa dihitung dengan jari.
Mencermati hal ini para pencinta dan pegiat Bridge di Kota Manado angkat bicara, Yuri Luntungan misalnya, kepada BeritaManado.com mengakui, proses pembinaan untuk atlit-atlit bridge sebenarnya harus dimulai sejak mereka masih muda, jangan nanti sudah terlanjur remaja atau dewasa baru dilatih.
“Saya sebenarnya berpandangan bahwa proses pembinaan itu bisa jalan, jika ada wadah atau organisasi yang memberikan dukungan penuh. Dan tentunya juga ditunjang dengan ketersediaan fasilitas dan dana,” ujar Yuri Luntungan atlit dan juga pencinta Bridge Sulut di Kota Manado.
(Michael Cilo)