AMURANG—Tahun 2011 lalu, DPRD Minsel masih belum belum menyelesaikan agenda pembahasan sejumlah Ranperda. Masih banyaknya pekerjaan rumah (PR) DPRD Minsel, diawal tahun 2012, sebagian besar personil melakukan perjalanan ke luar daerah. Justru keberangkatan legislatif Minsel ke Jakarta dan daerah lain belum diketahui motifnya apa. Akibatnya, agenda pembahasan tertunda dan akan dimulai kapan.
Dari informasi yang dirangkum beritamanado.com, sejak pekan kemarin Komisi II dan III telah berada di Jakarta. Yang tertinggal adalah Komisi I, tetapi belum diketahui apakah mereka juga akan mengikuti jejak rekan-rekan komisi tadi. Dari informasi diaatas, keberadaan anggota DPRD Minsel menimbulkan tanda tanya. Dimana, banyaknya agenda yang belum selesai tahun 2011 seperti beberapa Ranperda yang dibahas entah kapan selesainya.
‘’Ya, seperti Ranperda retrinbusi PPI Amurang. Padahal, bicara retruibusi PPI sangatlah bagus. Mengingat retribusi diatas memberikan penghasilan untuk daerah. Diantaranya, PAD perikanan. Dimana, setiap kapal ikan jenis apapun harus diambil hasilnya dengan membayar retribusi. Dengan demikian, banyaknya kapal ikan yang sandar di PPI Amurang belum ada hasil. Untuk itu, sebagai pengusaha perikanan sangat berharap Perda PPI sudah selesai dbahas,’’ ujar Andries Durandt, pengusaha perikanan asal Amurang.
Menurutnya, keberangkatan anggota DPRD Minsel ke Jakarta dan daerah lain membuat semua agenda diatas terlantar. Katanya, tahun 2012 ini kita masih diselimuti masalah hutang. Dan, kita dituntun harus selalu menghemat.
‘’Tetapi, justru kepedulian anggota DPRD Minsel tak mau tahu soal keluhan. Bahkan, mereka lebih memilih keluar daerah untuk menikmati hari libur dan lain sebagainya. Pun demikian, agenda pembahasan sejumlah ranperda mengalami penundaan,’’ ungkap Durandt.
Untuk masalah diatas, justru anggota DPRD Minsel lebih memilih diam. Sebab, katanya semua sudah tertata di APBD 2012. Sangat pesimis, tahun 2012 disebut kita masih harus ikat pinggang. Tetapi, anggota DPRD justru jalan-jalan keluar daerah. Termasuk disini, sejumlah pejabat eselon II dan III dilingkungan Pemkab Minsel ikut ke Jakarta.
Sayangnya, Ketua DPRD Minsel Boy Tumiwa, BSc SH belum berhasil dikonfirmasi. Sampai berita ini diposting, belum berhasil ditemui. (and)
AMURANG—Tahun 2011 lalu, DPRD Minsel masih belum belum menyelesaikan agenda pembahasan sejumlah Ranperda. Masih banyaknya pekerjaan rumah (PR) DPRD Minsel, diawal tahun 2012, sebagian besar personil melakukan perjalanan ke luar daerah. Justru keberangkatan legislatif Minsel ke Jakarta dan daerah lain belum diketahui motifnya apa. Akibatnya, agenda pembahasan tertunda dan akan dimulai kapan.
Dari informasi yang dirangkum beritamanado.com, sejak pekan kemarin Komisi II dan III telah berada di Jakarta. Yang tertinggal adalah Komisi I, tetapi belum diketahui apakah mereka juga akan mengikuti jejak rekan-rekan komisi tadi. Dari informasi diaatas, keberadaan anggota DPRD Minsel menimbulkan tanda tanya. Dimana, banyaknya agenda yang belum selesai tahun 2011 seperti beberapa Ranperda yang dibahas entah kapan selesainya.
‘’Ya, seperti Ranperda retrinbusi PPI Amurang. Padahal, bicara retruibusi PPI sangatlah bagus. Mengingat retribusi diatas memberikan penghasilan untuk daerah. Diantaranya, PAD perikanan. Dimana, setiap kapal ikan jenis apapun harus diambil hasilnya dengan membayar retribusi. Dengan demikian, banyaknya kapal ikan yang sandar di PPI Amurang belum ada hasil. Untuk itu, sebagai pengusaha perikanan sangat berharap Perda PPI sudah selesai dbahas,’’ ujar Andries Durandt, pengusaha perikanan asal Amurang.
Menurutnya, keberangkatan anggota DPRD Minsel ke Jakarta dan daerah lain membuat semua agenda diatas terlantar. Katanya, tahun 2012 ini kita masih diselimuti masalah hutang. Dan, kita dituntun harus selalu menghemat.
‘’Tetapi, justru kepedulian anggota DPRD Minsel tak mau tahu soal keluhan. Bahkan, mereka lebih memilih keluar daerah untuk menikmati hari libur dan lain sebagainya. Pun demikian, agenda pembahasan sejumlah ranperda mengalami penundaan,’’ ungkap Durandt.
Untuk masalah diatas, justru anggota DPRD Minsel lebih memilih diam. Sebab, katanya semua sudah tertata di APBD 2012. Sangat pesimis, tahun 2012 disebut kita masih harus ikat pinggang. Tetapi, anggota DPRD justru jalan-jalan keluar daerah. Termasuk disini, sejumlah pejabat eselon II dan III dilingkungan Pemkab Minsel ikut ke Jakarta.
Sayangnya, Ketua DPRD Minsel Boy Tumiwa, BSc SH belum berhasil dikonfirmasi. Sampai berita ini diposting, belum berhasil ditemui. (and)