Manado, BeritaManado.com — Polemik Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado kini menjadi perhatian nasional, setelah beredar di media online nasional dan media sosial pernyataan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Dr Mohamad Nasir yang mengharapkan tak ada pembatasan bagi setiap individu untuk maju dalam Pilrek Unsrat selama tidak ada pelanggaran dalam undang-undang.
Hal tersebut disampaikannya terkait pencoretan nama Prof Dr dr Grace Kandou MKes dari bursa pencalonan Rektor Unsrat periode 2018-2022.
Pernyataan Nasir tersebut sekaligus memberi angin segar bagi Grace Kandou yang kini menjabat Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsrat untuk diakomodir dan bisa kembali mengikuti tahapan Pilrek, bersama 7 calon lainnya.
Namun, meski telah ramai dalam pemberitaan, tapi pihak Unsrat melalui Ketua Panitia Pilrek Unsrat Prof DR Ir Siegfried Berhimpon MS MAppSc menyampaikan, hal tersebut merupakan ranah Senat dan secara lribadi dirinya belum mengetahui apapun terkait informasi tersebut.
“Saya tidak tahu soal perkembangan kabar itu karena sekarang ada di luar daerah. Lagipula kami belum dapat surat resmi jadi belum bisa berkomentar banyak,” ujar Berhimpon.
Sementara itu, Grace Kandou mengaku kaget tapi juga bersyukur karena akhirnya kerja keras yang selama ini diperjuangkan pihaknya boleh mendapat perhatian pemerintah pusat sehingga tegaknya keadilan di Unsrat dapat terwujud.
“Mungkin ini memang sudah jalan Tuhan, jadi biar ini berproses. Kami pun akan tetao berjuang. Saya jujur kaget dan bingung tapi bersyukur,” ungkap Grace.
(srisurya)
Manado, BeritaManado.com — Polemik Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado kini menjadi perhatian nasional, setelah beredar di media online nasional dan media sosial pernyataan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Dr Mohamad Nasir yang mengharapkan tak ada pembatasan bagi setiap individu untuk maju dalam Pilrek Unsrat selama tidak ada pelanggaran dalam undang-undang.
Hal tersebut disampaikannya terkait pencoretan nama Prof Dr dr Grace Kandou MKes dari bursa pencalonan Rektor Unsrat periode 2018-2022.
Pernyataan Nasir tersebut sekaligus memberi angin segar bagi Grace Kandou yang kini menjabat Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsrat untuk diakomodir dan bisa kembali mengikuti tahapan Pilrek, bersama 7 calon lainnya.
Namun, meski telah ramai dalam pemberitaan, tapi pihak Unsrat melalui Ketua Panitia Pilrek Unsrat Prof DR Ir Siegfried Berhimpon MS MAppSc menyampaikan, hal tersebut merupakan ranah Senat dan secara lribadi dirinya belum mengetahui apapun terkait informasi tersebut.
“Saya tidak tahu soal perkembangan kabar itu karena sekarang ada di luar daerah. Lagipula kami belum dapat surat resmi jadi belum bisa berkomentar banyak,” ujar Berhimpon.
Sementara itu, Grace Kandou mengaku kaget tapi juga bersyukur karena akhirnya kerja keras yang selama ini diperjuangkan pihaknya boleh mendapat perhatian pemerintah pusat sehingga tegaknya keadilan di Unsrat dapat terwujud.
“Mungkin ini memang sudah jalan Tuhan, jadi biar ini berproses. Kami pun akan tetao berjuang. Saya jujur kaget dan bingung tapi bersyukur,” ungkap Grace.
(srisurya)