“Bahkan Ada dari Pulau Jawa”
AMURANG–Meski perayaan Natal masih seminggu lebih lagi. Pasar 54 Amurang mulai diserbu pedagang petasan dan terompet. Dari pantauan beritamanado, Kamis (15/12), sejak pukul 10.00 Wita, telah banyak pedagang yang berjualan kembang api, petasan dan terompet. Hampir semua sudut di Pasar 54 Amurang, mereka ikut berjualan dagangan yang terbuat dari kertas tersebut.
Menariknya, pedagang musiman ini menggelar dagangan di pinggiran jalan dengan membuka kios di seputaran Pasar 54 Amurang, serta areal lain yang dianggap dapat menarik minat pembeli. Seperti yang diungkapkan oleh Azis yang mengaku berasal dari Gorontalo, bahwa dia rutin datang ke Amurang khusus menjual petasan. Demikian juga Asep yang berasal dari Jawa Barat yang menjual terompet tahun baru.
“Saya memang sudah rutin tiap tahun berjualan terompet setiap akhir tahun. Tempatnya juga berpindah-pindah. Kalau tahun ini memilih Amurang atas ajakan dari teman karena dikatakan peluang mendapat keuntungan lebih besar. Jadilah sekarang sampai disini untuk berjualan dengan menumpang kapal laut membawa bahan jualan,” aku Asep yang mengaku di bulan-bulan biasa berprofesi sebagai petani.
Lain lagi dengan Azis yang meskipun berasal dari Gorontalo tapi telah lama menetap di Amurang. “Kita so lama tinggal di Amurang deng biasanya bajual barito di pasar. Mar khusus di bulan Desembar ini ganti bajual petasan,” bebernya. (ape)
“Bahkan Ada dari Pulau Jawa”
AMURANG–Meski perayaan Natal masih seminggu lebih lagi. Pasar 54 Amurang mulai diserbu pedagang petasan dan terompet. Dari pantauan beritamanado, Kamis (15/12), sejak pukul 10.00 Wita, telah banyak pedagang yang berjualan kembang api, petasan dan terompet. Hampir semua sudut di Pasar 54 Amurang, mereka ikut berjualan dagangan yang terbuat dari kertas tersebut.
Menariknya, pedagang musiman ini menggelar dagangan di pinggiran jalan dengan membuka kios di seputaran Pasar 54 Amurang, serta areal lain yang dianggap dapat menarik minat pembeli. Seperti yang diungkapkan oleh Azis yang mengaku berasal dari Gorontalo, bahwa dia rutin datang ke Amurang khusus menjual petasan. Demikian juga Asep yang berasal dari Jawa Barat yang menjual terompet tahun baru.
“Saya memang sudah rutin tiap tahun berjualan terompet setiap akhir tahun. Tempatnya juga berpindah-pindah. Kalau tahun ini memilih Amurang atas ajakan dari teman karena dikatakan peluang mendapat keuntungan lebih besar. Jadilah sekarang sampai disini untuk berjualan dengan menumpang kapal laut membawa bahan jualan,” aku Asep yang mengaku di bulan-bulan biasa berprofesi sebagai petani.
Lain lagi dengan Azis yang meskipun berasal dari Gorontalo tapi telah lama menetap di Amurang. “Kita so lama tinggal di Amurang deng biasanya bajual barito di pasar. Mar khusus di bulan Desembar ini ganti bajual petasan,” bebernya. (ape)