Manado – Aksi demo dilakukan sejumlah pedagang yang berjualan di open counter IT Center ke kantor pemasaran IT Center. Hal ini dilakukan karena kenaikan harga sewa Open Counter yang dilakukan pihak IT mencapai jutaan rupiah.
Dimana menurut sejumlah pedagang, kenaikan yang dilakukan pihak IT tanpa melalui koordinasi atau pemberitahuan sebelumnya (pedagang open counter red). Pasalnya, saat hendak melakukan pembayaran setiap bulannya, tiba-tiba saja pihak IT mengatakan harga sewa telah dinaikkan. Jelas saja hal tersebut membuat mereka kaget, apa lagi kenaikan harga sewa mencapai hingga 80 persen.
“Dua bulan lalu dorang bar kase nae harga sewa, eh tau-tau sekarang dorang kase nae lagi sampe satu jutaan. Apa lagi nda ada pemberitahuan jao-jao hari sebelumnya oleh pihak marketing. Yang herannya lagi, itu kenaikan harga sewa cuma dilakukan di lantai tiga, itu pun nda samua. Padahal dorang yang di lantai satu, dua dan lainnya depe pendapatan lebe besar, ini kan aneh depa nama. Apa sebenarnya dorang pe mau (IT Center red),” ungkap Ati, Helda, Yuke, Netty, Olivia, Jemes dan lainnya kepada Wartawan Koran ini kemarin.
Merekapun dengan tegas meminta pihak IT untuk tidak seenaknya menaikkan harga sewa. “Berapa so torang pe untung kong harga sewa salalu kase nae. Dorang lagi kase diskon pembayaran sewa open counter, tapi musti bayar untuk 3 bulan punya. Jadi kalo mo piker-pikir torang ini sama kerja rodi disini, samua seenak dorang,” jelas mereka tegas sembari menambahkan akan membawa persoalan ini ke Disperindag dan DPRD Kota Manado.
Dari pihak IT yang saat itu diwakili salah satu HRD, Banu Istanto SH tidak berbicara banyak. Karena dikatakanya, semua harus melalui atasan. Namun sayangnya, atasannya saat itu tidak berada di tempat, “yang saya tahu tidak ada demo di sini, yang ada hanya ada beberapa pedagang yang meminta pengurangan harga sewa karena pendapatannya menurun. Dan kalo demo tidak ada,” jelas Istanto yang saat ditanyai sejumlah wartawan, apa penyebab terjadinya kenaikan harga, tidak dapat memberikan jawaban.(IS)