PASAR DIMEMBE.
Airmadidi—Belum beroperasinya pasar tradisional Dimembe disesalkan masyarakat. Pembangunan pasar yang menelan Rp7 Miliar dari APBD Minut itu disebut sebagai proyek mubazir.
“Sayang sekali, infrastruktur pasar sangat baik tapi tidak dimanfaatkan. Ini hanya buang-buang uang negara,” ujar Yo Kaparang, warga Desa Matungkas, Selasa (7/7/2015).
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Minut Drs Rivino Dondokambey ketika dikonfirmasi mengatakan, jika pengelolaan pasar tersebut, sudah diserahkan ke PD Klabat beberapa waktu lalu.
“Awalnya masih dibawah pantauan kita, beberapa bulan sebelum diresmikan, pasar Dimembe sudah diisi oleh pedagang. Namun usai diserahkan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Sekkab Minut sebelumnya Johanis Rumambi, dan juga ditandatangani saya sendiri dan Dirut PD Klabat yang waktu itu William Luntungan, usai diresmikan pedagang mulai berkurang,” tutur Dondokambey.
Sementara Dirut PD Klabat Arie Ngangi yang dikonfirmasi, menyatakan masih mempelajari kondisi tersebut. “Perlu waktu, ini kan peninggalan dari Dirut PD Klabat yang lama. Yang pastinya, kita akan segera carikan solusinya,” jelas Ngangi.(Finda Muhtar)