Bitung – Diduga tersengat aliran listrik disaat melakukan pekerjaan memasang kerangka atap baja ringan di Gedung Gereja GMIM Betel Pintukota, nyawa Steven Tempongbuka (36) melayang, Jumat (26/05/2017).
Dari informasi, warga Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara itu bersama sejumlah rekannya sementara bekerja melakukan rehab atap gereja menggunakan baja ringan.
Sekitar pukul 11.30 Wita, korban terlihat menggunakan bor listrik dengan posisi diatas diantara kerangka baja ringan yang sementara dipasang.
Tiba-tiba terdengar teriakan agar mematikan listrik karena korban tersengat listrik.
“Ketika dicek, korban dalam posisi tertelengkup dengan tangan kanan memegang alat bor litrik saat rekan-rekannya mendekati sambil memanggil namanya,” kata Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH.
Korban kata Philemon, kemudian diturunkan dan dibawa Puskesmas Lembeh Utara namun sudah tidak tertolong.
“Anggota dilapangan langsung mendatangi TKP, Pulbaket kepada para saksi saksi, dokumentasi TKP dan korban,” katanya.
Namun dari pemeriksaan jenasah korban, ditemukan tanda sengatan listrik yakni kulit berwarna kehitaman dan terkupas dibagian rusuk sebelah kiri dan bagian dalam lengan sebelah kiri.
“Pihak keluarga yakni isteri dan orang tua kandung korban menolak dilakukan otopsi dan meyakini korban meninggal karena sudah takdir Tuhan,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Diduga tersengat aliran listrik disaat melakukan pekerjaan memasang kerangka atap baja ringan di Gedung Gereja GMIM Betel Pintukota, nyawa Steven Tempongbuka (36) melayang, Jumat (26/05/2017).
Dari informasi, warga Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara itu bersama sejumlah rekannya sementara bekerja melakukan rehab atap gereja menggunakan baja ringan.
Sekitar pukul 11.30 Wita, korban terlihat menggunakan bor listrik dengan posisi diatas diantara kerangka baja ringan yang sementara dipasang.
Tiba-tiba terdengar teriakan agar mematikan listrik karena korban tersengat listrik.
“Ketika dicek, korban dalam posisi tertelengkup dengan tangan kanan memegang alat bor litrik saat rekan-rekannya mendekati sambil memanggil namanya,” kata Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH.
Korban kata Philemon, kemudian diturunkan dan dibawa Puskesmas Lembeh Utara namun sudah tidak tertolong.
“Anggota dilapangan langsung mendatangi TKP, Pulbaket kepada para saksi saksi, dokumentasi TKP dan korban,” katanya.
Namun dari pemeriksaan jenasah korban, ditemukan tanda sengatan listrik yakni kulit berwarna kehitaman dan terkupas dibagian rusuk sebelah kiri dan bagian dalam lengan sebelah kiri.
“Pihak keluarga yakni isteri dan orang tua kandung korban menolak dilakukan otopsi dan meyakini korban meninggal karena sudah takdir Tuhan,” katanya.(abinenobm)