Manado – Pembekalan dan pelatihan keterampilan bagi para personil jajaran Polda Sulut calon purna bakti, resmi ditutup oleh Kepala SPN Polda Sulut Kombes Pol Dra. Henny Posumah, MM, Selasa (16/10/2018) di Graha Dotulong SPN Polda Sulut.
Sebelumnya dalam pembekalannya, Kepala SPN juga memberikan materi terkait revolusi mental.
Ia berharap para personil yang akan memasuki masa pensiun, harus menjadi orang yang pandai bersyukur dan berpikir positif.
“Semua yang terjadi pada diri kita berpulang pada diri kita. Jadi bagaimana menjadikan diri kita itu wadah seperti danau, jangan seperti gelas, kenapa, ketika kita mudah terhasut, mudah menanggapi segala hal-hal positif, itulah yang akan merusak diri kita,” ujarnya.
Menurutnya, menghadapi masa pensiun itu harus dilihat sebagai sebuah harapan untuk bisa lebih menjadi hidup yang berkualitas. “Masa pensiun bukan suatu hal yang melemahkan motivasi, justru di hari itulah hari yang dinantikan, kedepannya akan menyongsong kebahagiaan,” ucapnya.
Kepala SPN ini juga berpesan agar di sisa masa dinas ini agar diisi dengan hal-hal yang positif. Jangan karena berpikir negatif tidak dapat jabatan, kemudian bekerja juga sudah sekedarnya tidak ikhlas dan tidak tulus.
“Diakhir masa dinas kita harus memberikan pesan dan tulisan yang bisa ditinggalkan untuk orang lain. Walaupun kita sudah pensiun tapi nama kita masih tetap diingat,” tandas Kombes Henny yang mendapat promosi jabatan sebagai Kepala Sepolwan.
(***/PaulMoningka)
Manado – Pembekalan dan pelatihan keterampilan bagi para personil jajaran Polda Sulut calon purna bakti, resmi ditutup oleh Kepala SPN Polda Sulut Kombes Pol Dra. Henny Posumah, MM, Selasa (16/10/2018) di Graha Dotulong SPN Polda Sulut.
Sebelumnya dalam pembekalannya, Kepala SPN juga memberikan materi terkait revolusi mental.
Ia berharap para personil yang akan memasuki masa pensiun, harus menjadi orang yang pandai bersyukur dan berpikir positif.
“Semua yang terjadi pada diri kita berpulang pada diri kita. Jadi bagaimana menjadikan diri kita itu wadah seperti danau, jangan seperti gelas, kenapa, ketika kita mudah terhasut, mudah menanggapi segala hal-hal positif, itulah yang akan merusak diri kita,” ujarnya.
Menurutnya, menghadapi masa pensiun itu harus dilihat sebagai sebuah harapan untuk bisa lebih menjadi hidup yang berkualitas. “Masa pensiun bukan suatu hal yang melemahkan motivasi, justru di hari itulah hari yang dinantikan, kedepannya akan menyongsong kebahagiaan,” ucapnya.
Kepala SPN ini juga berpesan agar di sisa masa dinas ini agar diisi dengan hal-hal yang positif. Jangan karena berpikir negatif tidak dapat jabatan, kemudian bekerja juga sudah sekedarnya tidak ikhlas dan tidak tulus.
“Diakhir masa dinas kita harus memberikan pesan dan tulisan yang bisa ditinggalkan untuk orang lain. Walaupun kita sudah pensiun tapi nama kita masih tetap diingat,” tandas Kombes Henny yang mendapat promosi jabatan sebagai Kepala Sepolwan.
(***/PaulMoningka)