Manado – DPRD Kota Manado melalui Pansus perhitungan anggaran tahun 2016 melakukan pembahasan di ruang rapat paripurna dewan, Rabu (5/7/2017).
Robert Tambuwun, selaku ketua panitia, dengan anggota Arthur Rahasia, Royke Anter, Benny Parasan, Hengky Kawalo, Abdul Wahid, Syarifudin Saafa, Revani Parasan, Bambang Hermawan, Roy Maramis, Jonas Makawata, rapat turut dihadiri Ketua Dewan Nortje Van Bone, dan Wakil Ketua Dewan Richard Sualang serta seluruh kepala perangkat daerah Kota Manado.
Hengky Kawalo menegaskan kepada pemerintah Kota Manado melaui Sekertaris Kota Manado, Rum Usulu, bahwa pembahasan saat ini banyak SKPD belum datang sedangkan dia sudah dari jam sembilan berada di ruangan, dan rapat nanti dimulai pukul 10.00 Wita.
“Sudah hampir jam sebelas tetapi perangkat daerah masih sangat kurang, sehingga bagaimana kita bisa melakukan pembahasan ini kalau kehadiran minim,” kata Hengky Kawalo.
Sementara itu Reynaldo Heydemans mengatakan, walaupun hanya ini yang datang tetapi tetapi rapat pembahasan tetap di lanjutkan. “Ada baiknya siapa yang ada kita maksimalkan walau hanya satu-satu,” terangnya.
Berbeda dengan Arthur Rahasia mengusulkan sambil menunggu lainnya, sebaiknya pembahasan di skors dulu mengingat kehadiran SKPD sangat kurang, nanti dilanjutkan pada pukul 13.00 Wita sesudah makan siang.
Menanggapi hal tersebut Sekot Rum Usulu meminta maaf sebelumnnya bahwa kehadiran dari perangkat daerah sangat kurang.
“Saat ini ada beberapa kegiatan Pemkot yang sedang di rencanakan sebelum kegiatan ini, sehingga yang lain sementara menyesuaikan untuk hadir, walaupun terlambat.
“Namun perlu di ketahui bahwa perangkat daerah yang di undang hanya 5, mulai pada pukul 11.00 undangan,” terang Rum Usulu.
Setelah rapat dilanjutkan, Syarifudin Saafa bersama Stenly Tamo sepakat meminta bahwa sebelum dilanjutkan pembahasan Pemkot terlebih dahulu menyerahkan buku LHP yang telah diserahkan BPK.
Sekot Rum Usulu menerima permintaan dari Pansus, bahwa akan menyerahkan dalam bentuk tertulis.
“Buku LHP ketika di serahkan oleh BPK, ada dua. Selain pak Walikota, kepada ketua dewan juga diberikan buku LHP. Tapi kami akan menyerahkan secara tertulis, PD mana yang terdapat catatan,” pungkas Rum Usulu. (YohanesTumengkol)