Palu — Peristiwa bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu meninggalkan duka yang dalam tak hanya bagi warga Sulawesi Tengah (Sulteng), tapi seluruh Indonesia.
Gempa yang terjadi sekitar pukul 18.02 WITA berkekuatan 7,4 skala richter akibat aktivitas sesar Palu Koro, lalu disusul tsunami yang menghantam pesisir kota Palu dan Kabupaten Dongala mengakibatkan banyak korban jiwa, korban luka, bahkan korban yang masih belum ditemukan hingga hancurnya puluhan ribu bangunan.
Sejumlah jenazah yang telah ditemukan pun akhirnya harus dimakamkan secara massal agar kondisinya tidak makin memburuk.
Sebagai penghormatan terakhir kepada para korban, Selasa (2/10/2018) pagi tadi, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang pun memimpin pemakaman massal 72 jenazah bertempat di TPU Paboya Indah kota Palu.
Informasi yang diterima oleh BeritaManado.com dari Penerangan Kodam XIII/Merdeka, hingga saat ini, upaya evakuasi dan bantuan kepada para korban bencana, termasuk upaya menjangkau daerah terisolir terus dilakukan oleh tim gabungan dan relawan yang ada di Palu, Donggala, Sigi dan daerah sekitarnya.
(srisurya)