Vicky Lumentut
Manado – Pelaksanaan paripurna tingkat 1 dalam rangka mendengarkan penyampaian nota pengantar Ranperda APBD tahun 2015 yang disampaikan langsung Wali Kota Manado Vicky Lumentut, sempat diwarnai aksi yang menjurus batalnya paripurna tersebut.
Akibat akan hal itu, Wali Kota Lumentut pun nampak frustasi melihat situasi yang mengancam jalannya pembahasan APBD tahun 2015 batal dilangsungkan yang pada dasarnya merupakan agenda yang sangat penting karena menyangkut kepentingan masyarakat Kota Manado pada umumnya.
Untung saja, paripurna yang dipimpin oleh ketua DPRD Noortje Henny Van Bone didampingi wakil ketua Richard Sualang pada akhirnya sukses digelar berkat antusias ratusan Kepala Lingkungan (Pala) yang memadati rumah rakyat itu hingga pelataran parkir.
Kepada BeritaManado.com, Vicky Lumentut mengaku kaget dengan kehadiran Pala dalam paripurna yang dinilai syarat kepentingan politik tersebut. Menurutnya, setelah membaca media online yang pada pemberitaannya menjelaskan APBD terancam tidak dibahas dan kesejahteraan masyarakat dikorbankan, maka ratusan Pala ikut mengawal jalannya paripurna ini.
“Kehadiran Pala ini karena baca media online. Sebelum paripurna ini dilaksanakan, beberapa Pala bertanya kepada saya apa benar APBD tidak akan dibahas karena kepentingan sejumlah kelompok di dewan. Dan ikut mengancam nasib masyarakat umumnya dan Pala tidak akan mendapatkan tunjangan. Saya hanya jawab, silahkan saksikan langsung. Memang kalau tidak dibahas, bukan saja Pala yang tidak terima tunjangan. Tapi kepentingan masyarakat juga menjadi korban,” ungkapnya.
Ditambahkannya, berbagai program pro rakyat yang terancam tidak teranggarkan dalam APBD 2015 diantaranya, program kesehatan gratis (UC), perbaikan infrastruktur pasca banjir bandang, bantuan bancana, tunjangan Pala, insentif bagi tokoh agama, Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) PNS dan program lainnya.
Sementara itu, Camat Tikala Mohammad Sofyan ikut membenarkan apa yang disampaikan Wali Kota Lumentut bahwa, keberadaan ratusan Pala tersebut untuk mengawal jalannya paripurna agar seluruh program pemerintah yang pada intinya untuk kesejahteraan masyarakat dan perbaikan infrastruktur kota dapat terlaksana.
“Ini sikap spontan dan perhatian Pala untuk menjamin program-program pemerintah yang pro rakyat bisa terealisasi lewat penganggaran di APBD tahun 2015 nantinya. Ini patut diapresiasi dan kehadiran Pala sangat penting agar menyaksikan langsung jalannya paripurna di dewan ini. Jika tidak disetujui dibahas, Pala-Pala bisa memberitahukan warga siapa saja anggota dewan yang menghianati statusnya wakil rakyat,” tegas Sofyan.
Paripurna yang berlangsung sejak pukul 20:00 wita (8 malam) pada akhirnya berjalan lancar dikarenakan 6 fraksi DPRD kota Manado melalui pandangan masing-masing fraksi yang dibacakan menyatakan menerima apa yang disampaikan Wali Kota Lumentut untuk dibahas ketingkatan selanjutnya. (leriandokambey)
Vicky Lumentut
Manado – Pelaksanaan paripurna tingkat 1 dalam rangka mendengarkan penyampaian nota pengantar Ranperda APBD tahun 2015 yang disampaikan langsung Wali Kota Manado Vicky Lumentut, sempat diwarnai aksi yang menjurus batalnya paripurna tersebut.
Akibat akan hal itu, Wali Kota Lumentut pun nampak frustasi melihat situasi yang mengancam jalannya pembahasan APBD tahun 2015 batal dilangsungkan yang pada dasarnya merupakan agenda yang sangat penting karena menyangkut kepentingan masyarakat Kota Manado pada umumnya.
Untung saja, paripurna yang dipimpin oleh ketua DPRD Noortje Henny Van Bone didampingi wakil ketua Richard Sualang pada akhirnya sukses digelar berkat antusias ratusan Kepala Lingkungan (Pala) yang memadati rumah rakyat itu hingga pelataran parkir.
Kepada BeritaManado.com, Vicky Lumentut mengaku kaget dengan kehadiran Pala dalam paripurna yang dinilai syarat kepentingan politik tersebut. Menurutnya, setelah membaca media online yang pada pemberitaannya menjelaskan APBD terancam tidak dibahas dan kesejahteraan masyarakat dikorbankan, maka ratusan Pala ikut mengawal jalannya paripurna ini.
“Kehadiran Pala ini karena baca media online. Sebelum paripurna ini dilaksanakan, beberapa Pala bertanya kepada saya apa benar APBD tidak akan dibahas karena kepentingan sejumlah kelompok di dewan. Dan ikut mengancam nasib masyarakat umumnya dan Pala tidak akan mendapatkan tunjangan. Saya hanya jawab, silahkan saksikan langsung. Memang kalau tidak dibahas, bukan saja Pala yang tidak terima tunjangan. Tapi kepentingan masyarakat juga menjadi korban,” ungkapnya.
Ditambahkannya, berbagai program pro rakyat yang terancam tidak teranggarkan dalam APBD 2015 diantaranya, program kesehatan gratis (UC), perbaikan infrastruktur pasca banjir bandang, bantuan bancana, tunjangan Pala, insentif bagi tokoh agama, Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) PNS dan program lainnya.
Sementara itu, Camat Tikala Mohammad Sofyan ikut membenarkan apa yang disampaikan Wali Kota Lumentut bahwa, keberadaan ratusan Pala tersebut untuk mengawal jalannya paripurna agar seluruh program pemerintah yang pada intinya untuk kesejahteraan masyarakat dan perbaikan infrastruktur kota dapat terlaksana.
“Ini sikap spontan dan perhatian Pala untuk menjamin program-program pemerintah yang pro rakyat bisa terealisasi lewat penganggaran di APBD tahun 2015 nantinya. Ini patut diapresiasi dan kehadiran Pala sangat penting agar menyaksikan langsung jalannya paripurna di dewan ini. Jika tidak disetujui dibahas, Pala-Pala bisa memberitahukan warga siapa saja anggota dewan yang menghianati statusnya wakil rakyat,” tegas Sofyan.
Paripurna yang berlangsung sejak pukul 20:00 wita (8 malam) pada akhirnya berjalan lancar dikarenakan 6 fraksi DPRD kota Manado melalui pandangan masing-masing fraksi yang dibacakan menyatakan menerima apa yang disampaikan Wali Kota Lumentut untuk dibahas ketingkatan selanjutnya. (leriandokambey)