“Sebagai Ibu Kota Kabupaten, Ratahan Butuh Pembenahan”
RATAHAN – Sebagai ibu kota kabupaten Minahasa Tenggara, kota Ratahan dinilai masih serampangan. Kurangnya fasilitas umum hingga kondisi pasar dan arus lalulintas yang didominasi kendaraan jenis bentor yang tidak teratur, menambah kesemrawutan kota kecil ini.
“Kota ini butuh pembenahan mendesak. Belum ada pemisahan antara sentra perdagangan, pemerintahan hingga fasilitas publik sehingga terkesan semrawut,” tutur pakar lingkungan Dr Jaelany Husein dan Dr Setly Tamod, saat sidang pembahasan Amdal di kantor lingkungan hidup Mitra, Kamis (25/8).
Menaggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Ir Moudy Rondonuwu MT mengatakan, soal penataan lingkungan telah dimasukkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten Mitra.
“Nanti setelah ditetapkan kemudian disosialisasikan kepada masyarakat, seterusnya ibu kota Mitra ini akan ditata sebaik mungkin,” jelas Rondonuwu. (har/edit jry)
“Sebagai Ibu Kota Kabupaten, Ratahan Butuh Pembenahan”
RATAHAN – Sebagai ibu kota kabupaten Minahasa Tenggara, kota Ratahan dinilai masih serampangan. Kurangnya fasilitas umum hingga kondisi pasar dan arus lalulintas yang didominasi kendaraan jenis bentor yang tidak teratur, menambah kesemrawutan kota kecil ini.
“Kota ini butuh pembenahan mendesak. Belum ada pemisahan antara sentra perdagangan, pemerintahan hingga fasilitas publik sehingga terkesan semrawut,” tutur pakar lingkungan Dr Jaelany Husein dan Dr Setly Tamod, saat sidang pembahasan Amdal di kantor lingkungan hidup Mitra, Kamis (25/8).
Menaggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Ir Moudy Rondonuwu MT mengatakan, soal penataan lingkungan telah dimasukkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten Mitra.
“Nanti setelah ditetapkan kemudian disosialisasikan kepada masyarakat, seterusnya ibu kota Mitra ini akan ditata sebaik mungkin,” jelas Rondonuwu. (har/edit jry)