Gorontalo – Pertandingan Bola Voli Piala Walikota Gorontalo Cup 2016 dinodai dengan ulah oknum anggota TNI AD dari Yonif 715 Gorontalo.
Pasalnya, oknum terseut diduga melakukan pemukulan terhadap seorang pemain Bola Voli Putera dari JWS Perjuangan.
Diketahui, Tim JWS Perjuangan Putera melakukan aksi walk out dari lapangan pertandingan karena merasa sering dirugikan oknum wasit yang memimpin pertandingan.
Namun demikian rombongan pemain yang berjumlah 3 tim, semuanya lolos ke semi final.
“Pihak panitia terlihat tidak rpofesional dan sengaja melakukan upaya-upaya agar Tim JWS Perjuangan kalah. Untuk alasan keamanan pemain, maka diputuskan manarik diri dari arena pertandingan,” kata Drs Jantje Wowiling Sajow MSi yang juga adalah manajer tim, Kamis (1/12/2016) kemarin.
Ketua Harian Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sulawesi Utara ini, peristiwa yang terjadi Rabu (30/11/2016) malam lalu sangat disayangkan.
Kesimpulannya, Gorontalo tidak layak jadi tuan rumah pertandingan tingkat nasional.
Adapun kronologi kejadian dugaan pemukulan pemain oleh oknum anggota TNI Yonif 715 Gorontalo berawal dari aksi protes pemain Tim JWS Perjuangan Putera Eric Lasantu.
“Pelaku sepertinya tidak suka dengan aksi protes yang dilakukan beberapa kali oleh Eric. Pelaku merupakan supoter Tim Yonif 715 Gorontalo yang mengalahkan Tim JWS Perjuangan Putera. Protes dilayangkan karena tim kami merasa dirugikan,” kata sejumlah pemain. (frangkiwullur)
Gorontalo – Pertandingan Bola Voli Piala Walikota Gorontalo Cup 2016 dinodai dengan ulah oknum anggota TNI AD dari Yonif 715 Gorontalo.
Pasalnya, oknum terseut diduga melakukan pemukulan terhadap seorang pemain Bola Voli Putera dari JWS Perjuangan.
Diketahui, Tim JWS Perjuangan Putera melakukan aksi walk out dari lapangan pertandingan karena merasa sering dirugikan oknum wasit yang memimpin pertandingan.
Namun demikian rombongan pemain yang berjumlah 3 tim, semuanya lolos ke semi final.
“Pihak panitia terlihat tidak rpofesional dan sengaja melakukan upaya-upaya agar Tim JWS Perjuangan kalah. Untuk alasan keamanan pemain, maka diputuskan manarik diri dari arena pertandingan,” kata Drs Jantje Wowiling Sajow MSi yang juga adalah manajer tim, Kamis (1/12/2016) kemarin.
Ketua Harian Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sulawesi Utara ini, peristiwa yang terjadi Rabu (30/11/2016) malam lalu sangat disayangkan.
Kesimpulannya, Gorontalo tidak layak jadi tuan rumah pertandingan tingkat nasional.
Adapun kronologi kejadian dugaan pemukulan pemain oleh oknum anggota TNI Yonif 715 Gorontalo berawal dari aksi protes pemain Tim JWS Perjuangan Putera Eric Lasantu.
“Pelaku sepertinya tidak suka dengan aksi protes yang dilakukan beberapa kali oleh Eric. Pelaku merupakan supoter Tim Yonif 715 Gorontalo yang mengalahkan Tim JWS Perjuangan Putera. Protes dilayangkan karena tim kami merasa dirugikan,” kata sejumlah pemain. (frangkiwullur)