Kawangkoan, BeritaManado.com — Objek wisata Bukit Kasih yang terdapat di Desa Kanonang Kecamatan Kawangkoan Barat memang sudah menjadi primadona wisatawan, namun ada satu hal yang disayangkan dan hal itu harus mendapatkan perhatian serius.
Yang selalu menjadi keluhan wisatawan ketika datang berkunjung yaitu fasilitas penunjang yang tak jarang terlihat seperti kurang terawat.
“Objek wisata Bukit Kasih tempat dan pemandangan baik dan bagus, cuma menjadi kendala banyak fasilitas belum terawat,” ungkap Marceli wistawan domestik dari Jakarta, Sabtu (14/4/2018) kemarin.
Bagi pengusaha komunikasi ini, sangat disayangkan lokasi tersebut berpotensi mendatangkan banyak wisatawan namun fasilitas seperti toilet, tangga, sudah banyak yang rusak padahal perawatan penting artinya untuk turut menjaga eksistensi daya tarik.
“Perawatan kurang dan ada 6 simbol agama terletak di puncak kondisinya tidak terawat,” tandas Marceli yang datang bersama gabungan pengusaha dari kota besar di seluruh Indonesia.
Semoga katanya, kedepan objek wisata ini bisa diperindah lagi dan pengelola menyediakan fasilitas untuk mempermudah wisatawan meuju puncak bukit yang memiliki simbol kerukunan beragama, sekaligus mengembangkan lokasi menjadi lebih maju lagi.
(Ferry Lesar)
Kawangkoan, BeritaManado.com — Objek wisata Bukit Kasih yang terdapat di Desa Kanonang Kecamatan Kawangkoan Barat memang sudah menjadi primadona wisatawan, namun ada satu hal yang disayangkan dan hal itu harus mendapatkan perhatian serius.
Yang selalu menjadi keluhan wisatawan ketika datang berkunjung yaitu fasilitas penunjang yang tak jarang terlihat seperti kurang terawat.
“Objek wisata Bukit Kasih tempat dan pemandangan baik dan bagus, cuma menjadi kendala banyak fasilitas belum terawat,” ungkap Marceli wistawan domestik dari Jakarta, Sabtu (14/4/2018) kemarin.
Bagi pengusaha komunikasi ini, sangat disayangkan lokasi tersebut berpotensi mendatangkan banyak wisatawan namun fasilitas seperti toilet, tangga, sudah banyak yang rusak padahal perawatan penting artinya untuk turut menjaga eksistensi daya tarik.
“Perawatan kurang dan ada 6 simbol agama terletak di puncak kondisinya tidak terawat,” tandas Marceli yang datang bersama gabungan pengusaha dari kota besar di seluruh Indonesia.
Semoga katanya, kedepan objek wisata ini bisa diperindah lagi dan pengelola menyediakan fasilitas untuk mempermudah wisatawan meuju puncak bukit yang memiliki simbol kerukunan beragama, sekaligus mengembangkan lokasi menjadi lebih maju lagi.
(Ferry Lesar)