Minut, BeritaManado.com – Keberuntungan masih berpihak pada Darman Bahoa (33) dan Solat Panegoro (44).
Setelah terobang ambing di lautan luas sejak Rabu (7/2/2018), dua nelayan asal warga Desa Maen Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ini akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (8/2/2018).
Kabar gembira tersebut disampaikan Humas Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS) Feri Ariyanto, Jumat (9/2/2018).
“Pada Kamis 8 Feb 2018 jam 10.00 Wita perahu pelangnya terdampar di Desa Lirang Pulau Lembe Kota Bitung,” ujar Feri.
Menurut Feri, kondisi kedua nelayan saat ditemukan dalam kedaan fisik lemah karena haus dan lapar, kemudian korban ditolong salah satu kepala Taman Kanak-kanak (TK).
Menurut Solat Ponegoro salah satu korban, busi mesin tidak berfungsi kemudian mesin mati, dan perahu terapung serta hanyut.
“Kami diberi busi oleh warga desa, kemudian mesin kapal kami baru hidup. Saya juga dipinjamkan telepon genggam dari warga, sehingga bisa menelepon istri saya (Marwia Datu) di desa,” ujar Solat.
Dari telepon tersebut, istri korban Marwia Datu kemudian memberi kabar kepada anggota keluarga lainnya yang masih melakukan pencarian di pantai Desa Maen, bahwa kedua korban sudah ditemukan di Desa Lirang.
Kedua korban akhirnya dijemput pihak keluarga di Desa Lirang menggunakan speedboat, kembali ke Desa Maen.
Sebelumnya, setelah dinyatakan hilang, Basarnas Manado sempat mengerahkan Kapal Negara Bimasna untuk menyisir perairan Likupang sampai ke Bitung.
(Finda Muhtar)
Minut, BeritaManado.com – Keberuntungan masih berpihak pada Darman Bahoa (33) dan Solat Panegoro (44).
Setelah terobang ambing di lautan luas sejak Rabu (7/2/2018), dua nelayan asal warga Desa Maen Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ini akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (8/2/2018).
Kabar gembira tersebut disampaikan Humas Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS) Feri Ariyanto, Jumat (9/2/2018).
“Pada Kamis 8 Feb 2018 jam 10.00 Wita perahu pelangnya terdampar di Desa Lirang Pulau Lembe Kota Bitung,” ujar Feri.
Menurut Feri, kondisi kedua nelayan saat ditemukan dalam kedaan fisik lemah karena haus dan lapar, kemudian korban ditolong salah satu kepala Taman Kanak-kanak (TK).
Menurut Solat Ponegoro salah satu korban, busi mesin tidak berfungsi kemudian mesin mati, dan perahu terapung serta hanyut.
“Kami diberi busi oleh warga desa, kemudian mesin kapal kami baru hidup. Saya juga dipinjamkan telepon genggam dari warga, sehingga bisa menelepon istri saya (Marwia Datu) di desa,” ujar Solat.
Dari telepon tersebut, istri korban Marwia Datu kemudian memberi kabar kepada anggota keluarga lainnya yang masih melakukan pencarian di pantai Desa Maen, bahwa kedua korban sudah ditemukan di Desa Lirang.
Kedua korban akhirnya dijemput pihak keluarga di Desa Lirang menggunakan speedboat, kembali ke Desa Maen.
Sebelumnya, setelah dinyatakan hilang, Basarnas Manado sempat mengerahkan Kapal Negara Bimasna untuk menyisir perairan Likupang sampai ke Bitung.
(Finda Muhtar)