Manado – Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) sukses menggelar pesta iman pemilihan Pelayan Khusus (Pelsus), Jumat (13/10/2017).
Namun, pemilihan Pelsus yang digelar serentak menyisakan banyak cerita menarik. Petunjuk pelaksana (Juklak) terkait pemilihan yang dikeluarkan Sinode GMIM seperti isteri atau suami pernah cerai hidup tidak bisa menjadi Pelsus salah-satu aturan yang dianggap kontroversi.
Bahkan, hasil pemilihan Pelsus di salah-satu kolom di GMIM Alfa-Omega Rumengkor menyisakan cerita tidak mengenakan bagi keluarga dari calon penatua terpilih, disebabkan isteri dari penatua terpilih tersebut pernah cerai hidup.
Aneke, salah-satu jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor, menceritakan kepada BeritaManadoManado.com, Senin (16/10/2017), akibat pemilihan Pelsus, rahasia keluarga puluhan tahun terkuak.
“Anak-anak dari penatua terpilih tidak pernah tahu kalau ibu mereka pernah menikah dan cerai hidup sebelum menikah dengan bapak mereka yakni penatua terpilih tersebut. Bayangkan aib keluarga yang menjadi rahasia selama 30 tahun harus terbongkar gara-gara pemilihan Pelsus,” ujar Aneke.
Dia berharap, kedepan GMIM melakukan revisi terkait petunjuk pelaksana pemilihan yang berdampak tidak baik bagi jemaat.
“Saya setuju misalnya calon Pelsus sudah pernah disidi di GMIM berkaitan dengan tata gereja, namun soal cerai hidup ataupun perilaku menyimpang kita kembali pada konsep pelayanan yakni pertobatan. Meskipun calon ataupun pasangannya pernah cerai hidup kita mengacu pada kondisi sekarang. Jika yang bersangkutan sudah menjadi baik, kenapa kita harus kembali ke masa lalu,” pungkas Aneke. (JerryPalohoon)