Ratahan – Sebuah mobil jenis Toyota Avanza warna merah maron DB 4447 AM dirusak warga karena kedapatan sedang melakukan aksi pencurian di Desa Tatengesan, Pusomaen, Minahasa Tenggara (Mitra) pada Selasa (22/4/2014 ) dini hari sekitar pukul 04.00 Wita.
Kapolsek Belang AKP Nico Sumual saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/4) mengatakan, aksi doger itu dilakukan oleh tiga orang masing-masing berinisial JS alias Jasen (17), NK alias Nando (20) dan L alias Laling.
Dikatan Sumual, aksi para pelaku ini pertama kali diketahui oleh beberapa warga yang tengah beraktivitas pada dini hari. “Curiga dengan aksi mereka bertiga, warga langsung membuntuti dan ketika berada dipersimpangan desa, ketiganya langsung dicegat warga. Hanya saja para pelaku berhasil kabur dan meninggalkan kendaraan tersebut ditengah jalan,” ungkap Sumual sebagaimana keterangan warga.
Tak lama setelah mendapat laporan warga, beberapa anggota Polsek Belang kata Sumual, langsung terjun ke TKP untuk mengamankan barang bukti. Hanya saja kendaraan yang diketahui menggunakan plat palsu itu, sudah dalam kondisi hancur karena menjadi bulan-bulanan warga yang melampiaskan kekesalan mereka terhadap para pelaku.
“Beruntung kami cepat sampai ke TKP, jika tidak kemungkinan mobil yang kini sudah diamankan di Mapolsek, kemungkinan sudah dibakar warga,” papar Sumual.
Tak berselang beberapa saat setelah mengamankan barang bukti, Sumual menuturkan, pihaknya kemudian dihubungi warga. Dimana Jasen satu diantara pelaku yang kabur itu, ingin menyerahkan diri ke pihak kepolisian setelah beberapa jam bersembunyi di hutan dekat Desa Tatengesan.
“Karena takut dihakimi warga, dia lari dan sembunyi. Namun setelah situasi aman, dia pindah bersembunyi di rumah neneknya yang ada di desa itu kemudian menelpon polisi untuk dijemput,” tukas Sumual.
Tersangka Jasen sendiri diketahui tercatat sebagai warga Kelurahan Pakowa, Kota Manado. Dan saat ini tersangka dititip diruang tahanan Polsek Urban Ratahan. Kepada wartawan Jasen mengaku dirinya bertemu dengan dua rekannya di Manado sebelum melakukan aksi tersebut.
“Saya hanya diajak oleh Nando, warga Kampung Jawa, Karombasan, Kota Manado yang kebetulan saling kenal. Kalo Laling, saya baru kenal dari Nando, katanya dia orang Tombatu,” sebut Jasen dari balik jeruji besi sembari mengakui dirinya sudah berapa kali melakukan aksi doger di wilayah Tondano dan Tomohon. Setiap beraksi paling banyak mendapat enam ekor anjing,” tuturnya. (rulandsandag)