Amurang– Hingga kini pemerintah khusunya di Minsel dinilai belum siap dilakukan konversi dari minyak tanah ke gas. Pasalnya kebutuhan akan tabung gas 3 kg masih belum terpenuhi. Hal ini diakui Kabag Ad, Perekonomian Corneles Mononimbar, sebab sesuai data yang ada Minsel masih membutuhkan 10 ribu set LPG.
“Dari data yang kami peroleh masih ada 10 ribu rumah tangga yang belum mendapatkan tabung,” ujarnya.
Masih adanya warga yang belum mendapatkan paket tabung gas menurutnya dikarenakan ada 7 desa pemekaran. Sehingga yang terdata hanyalah desa induk, sehingga ketika pendistribusian desa pemekaran tidak memperoleh pembagian.
“Memang sudah 55.612 tabung yang terdistribusi. Tapi masih kurang karena belum terhitung 7 desa hasil pemekaran tahun lalu. Tapi dari hitung-hitungan kebutuhan secara keseluruhan paling kurang ada 120 ribu tabung gas, baru konversi bisa dilakukan,” jelas Mononimbar.
Ia menghimbau agar warga yang telah mendapatkan paket tabung tidak menjual. Sebab subsidi berupa pembagian gratis hanya berlaku satu kali tiap warga. “Kalau dijual, mereka terhitung telah mendapat maka tidak akan diberikan lagi. Tapi yang penting sekarang selain mencukupi kebutuhan tabung gas, juga penetapan HET. Sebab sekarang harga jual di tiap penyalur bervariasi,” kunci mantan Kabag Ortal ini. (and)
Amurang– Hingga kini pemerintah khusunya di Minsel dinilai belum siap dilakukan konversi dari minyak tanah ke gas. Pasalnya kebutuhan akan tabung gas 3 kg masih belum terpenuhi. Hal ini diakui Kabag Ad, Perekonomian Corneles Mononimbar, sebab sesuai data yang ada Minsel masih membutuhkan 10 ribu set LPG.
“Dari data yang kami peroleh masih ada 10 ribu rumah tangga yang belum mendapatkan tabung,” ujarnya.
Masih adanya warga yang belum mendapatkan paket tabung gas menurutnya dikarenakan ada 7 desa pemekaran. Sehingga yang terdata hanyalah desa induk, sehingga ketika pendistribusian desa pemekaran tidak memperoleh pembagian.
“Memang sudah 55.612 tabung yang terdistribusi. Tapi masih kurang karena belum terhitung 7 desa hasil pemekaran tahun lalu. Tapi dari hitung-hitungan kebutuhan secara keseluruhan paling kurang ada 120 ribu tabung gas, baru konversi bisa dilakukan,” jelas Mononimbar.
Ia menghimbau agar warga yang telah mendapatkan paket tabung tidak menjual. Sebab subsidi berupa pembagian gratis hanya berlaku satu kali tiap warga. “Kalau dijual, mereka terhitung telah mendapat maka tidak akan diberikan lagi. Tapi yang penting sekarang selain mencukupi kebutuhan tabung gas, juga penetapan HET. Sebab sekarang harga jual di tiap penyalur bervariasi,” kunci mantan Kabag Ortal ini. (and)