Aksi Refleksi puluhan aktifis mahasiswa, Jumat (06/03/2015) sore tadi di lokasi pembakaran fakultas Teknik.
Manado – Puluhan aktifis mahasiswa Unsrat khususnya dari fakultas Teknik menggelar aksi refleksi guna melawan lupa terhadap aksi pembakaran gedung laboratorium dan perkuliahan Teknik setahun silam.
Gerald Mamangkey salah satu Orator, dalam Orasinya meminta kepada seluruh Civitas Akademika Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Untuk tetap mengingat peristiwa Tragedi 5 maret 2014.
Namun dirinya menegaskan kepada seluruh teman–temannya agar tidak mengenang peristiwa tersebut dalam konteks negatif dalam artian ‘Balas Dendam’.
“Walaupun Kita sudah memaafkan, namun kita tidak boleh melupakan periswita ini. Kita mengadakan aksi ini juga bukan untuk membakar semangat balas dendam sesama mahasiswa, namun kita harus mengingat dengan baik–baik bahwa peristiwa ini hanyalah permainan beberapa Oknum yang mempunyai kepentingan tertentu dan dengan teganya mengorbankan mahasiswa” ujarnya dalam press release yang dikirimkan ke redaksi BeritaManado.com.
Disikesempatan berbeda Rektor Unsrat Prof DR Ellen Kumaat melalui juru bicaranya Hezky Kolibu mengapresiasi adanya aksi refleksi, Jumat (06/03/2015) sore tadi di lokasi gedung fakultas Teknik yang terbakar.
“Peringatan itu sah-sah saja, tapi biarlah itu jadi momentum untuk meletakan posisi sesungguhnya mahasiswa sebagai insan akademik yang mampu berpikir jernihm bertindak tepat yang berdasar pada asas dan nilai serta tingkat kebenaran yang mutlak untuk kepentingan institusi, masyarakat termasuk mahasiswa itu sendiri,” ujar Kolibu kepada BeritaManado.com.
Dirinya juga menegaskan mahasiswa perlu berintegritas, memiliki visi yang jauh dan harus berprstasi. (risat)
Aksi Refleksi puluhan aktifis mahasiswa, Jumat (06/03/2015) sore tadi di lokasi pembakaran fakultas Teknik.
Manado – Puluhan aktifis mahasiswa Unsrat khususnya dari fakultas Teknik menggelar aksi refleksi guna melawan lupa terhadap aksi pembakaran gedung laboratorium dan perkuliahan Teknik setahun silam.
Gerald Mamangkey salah satu Orator, dalam Orasinya meminta kepada seluruh Civitas Akademika Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Untuk tetap mengingat peristiwa Tragedi 5 maret 2014.
Namun dirinya menegaskan kepada seluruh teman–temannya agar tidak mengenang peristiwa tersebut dalam konteks negatif dalam artian ‘Balas Dendam’.
“Walaupun Kita sudah memaafkan, namun kita tidak boleh melupakan periswita ini. Kita mengadakan aksi ini juga bukan untuk membakar semangat balas dendam sesama mahasiswa, namun kita harus mengingat dengan baik–baik bahwa peristiwa ini hanyalah permainan beberapa Oknum yang mempunyai kepentingan tertentu dan dengan teganya mengorbankan mahasiswa” ujarnya dalam press release yang dikirimkan ke redaksi BeritaManado.com.
Disikesempatan berbeda Rektor Unsrat Prof DR Ellen Kumaat melalui juru bicaranya Hezky Kolibu mengapresiasi adanya aksi refleksi, Jumat (06/03/2015) sore tadi di lokasi gedung fakultas Teknik yang terbakar.
“Peringatan itu sah-sah saja, tapi biarlah itu jadi momentum untuk meletakan posisi sesungguhnya mahasiswa sebagai insan akademik yang mampu berpikir jernihm bertindak tepat yang berdasar pada asas dan nilai serta tingkat kebenaran yang mutlak untuk kepentingan institusi, masyarakat termasuk mahasiswa itu sendiri,” ujar Kolibu kepada BeritaManado.com.
Dirinya juga menegaskan mahasiswa perlu berintegritas, memiliki visi yang jauh dan harus berprstasi. (risat)