MANADO – Pasca pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Premium dan Solar, masyarakat di daerah Kepulauan semakin kesulitan kedua bahan bakar tersebut. Mengapa? Tak diperbolehkannya pembelian Premium dan Solar secara eceran di SPBU, membuat pemilik Perahu Katinting, dan Perahu Motor lainnya tak bisa beroperasi.
Billy Johanes, Ketua Granat Sulut, yang bertugas sebagai pelayan di daerah Bunaken, membenarkan bahwa masyarakat di daerah kepulauan seperti Bunaken, Alumbanuan, Manado Tua, dan lainnya memang makin sulit mendapatkan BBM.
”Kondisi ini membuat aktifitas di daerah kepulauan, termasuk Bunaken terancam lumpuh. Khan bahan kebutuhan pokok hampir semua didistribusi dari Manado, jadi kalau Perahu Motor tidak bisa beroperasi, maka ini akan melumpuhkan perekonomian masyarakat setempat, ”ujarnya.
Bahkan menurutnya, jika situasi ini terus dibiarkan maka masyarakat di kepulauan terancam kesulitan memperoleh bahan makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. ”Sekarang saja ada 150 tukang ojek di Bunaken yang mengeluh kesulitan beroperasi, karena sulit mendapatkan bensin. Kalaupun ada harganya Rp 9 ribu per liter, ”ujarnya.
Karena itu, dia berharap Pemprov, dapat memikirkan kesulitan yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kepulauan. ”Saya menyayangkan, rakyat makin susah begini semua pejabat makin hobby ke luar negeri, tanpa memperhatikan penderitaan rakyat, ”ujarnya. (abm)
MANADO – Pasca pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Premium dan Solar, masyarakat di daerah Kepulauan semakin kesulitan kedua bahan bakar tersebut. Mengapa? Tak diperbolehkannya pembelian Premium dan Solar secara eceran di SPBU, membuat pemilik Perahu Katinting, dan Perahu Motor lainnya tak bisa beroperasi.
Billy Johanes, Ketua Granat Sulut, yang bertugas sebagai pelayan di daerah Bunaken, membenarkan bahwa masyarakat di daerah kepulauan seperti Bunaken, Alumbanuan, Manado Tua, dan lainnya memang makin sulit mendapatkan BBM.
”Kondisi ini membuat aktifitas di daerah kepulauan, termasuk Bunaken terancam lumpuh. Khan bahan kebutuhan pokok hampir semua didistribusi dari Manado, jadi kalau Perahu Motor tidak bisa beroperasi, maka ini akan melumpuhkan perekonomian masyarakat setempat, ”ujarnya.
Bahkan menurutnya, jika situasi ini terus dibiarkan maka masyarakat di kepulauan terancam kesulitan memperoleh bahan makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. ”Sekarang saja ada 150 tukang ojek di Bunaken yang mengeluh kesulitan beroperasi, karena sulit mendapatkan bensin. Kalaupun ada harganya Rp 9 ribu per liter, ”ujarnya.
Karena itu, dia berharap Pemprov, dapat memikirkan kesulitan yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kepulauan. ”Saya menyayangkan, rakyat makin susah begini semua pejabat makin hobby ke luar negeri, tanpa memperhatikan penderitaan rakyat, ”ujarnya. (abm)