Bitung – Gelar Kota Bitung sebagai kota industri perikanan di Sulut dianggap sudah tidak layak lagi disandang. Masa kejayaan atau keemasan industri perikanan Kota Bitung menurut Asosiasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) Kota Bitung sudah berakhir seiring kebijakan moratorium perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Kita (Kota Bitung, red) tidak layak lagi disebut kota industri perikanan, karena masa keemasan perikanan Kota Bitung sudah berakhir semenjak adanya kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata Ketua Asosiasi UPI Kota Bitung, Basmi Said beberapa waktu lalu.
Said mengatakan, masa kejayaan dunia perikanan Kota Bitung hanya bertahan 34 tahun, yakni tahun 1980 hingga 2014.
“2015, industri perikanan kita habis. Buktinya, sepanjang 2015 puluhan perusahaan perikanan memilih untuk berhenti operasi dan kini hanya ada tiga perusahaan yang tetap survive kendati ikut terancam tutup karena masalah bahan baku,” katanya.
Kalapun masih ada perusahaan perikanan yang masih tetap beriperasi sepanjang 2015 kata dia, itu semata karena mendapatkan pasokan ikan dari luar seperti Sumatera, Kalimantan dan Jakarta. Namun jumlah pasokan itu terbatas serta biaya tinggi.
“Malah diawal bulan Januari ini, para pelaku industri perikanan di Kota Bitung mengimpor ikan dari India seperti PT Delta Pasific Indotuna yang kini mulai menjajaki negara lain untuk mencari bahan baku,” katanya.
Ia berharap, pemerintah pusat, terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan melihat kondisi perikanan Kota Bitung yang terpuruk karena kebijakan moratorium.(abinenobm)